Mohon tunggu...
Muhammad Suhud
Muhammad Suhud Mohon Tunggu... -

Lahir di Aceh, 18 Juni 1966, alumni Fakultas Ekonomi, UIA Jakarta. Sejak tahun 1990 bekerja di sebuah NGO Nasional, Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita, saat ini sebagai Manajer Sekretariat dan Koordinator Divisi Audio Visual. Sudah banyak memproduksi video untuk pemberdayaan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengelola Pinjaman dan Menghindari Kelalaian dalam Meminjam Uang

26 April 2013   17:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:33 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1366971696664134546

Kelas training Pendidikan Keuangan untuk Perempuan matang yang dilaksanakan oleh Asosiasi PPSW saat ini sudah sampai pada Angkatan III. Salah satu kegiatan kelas menempati kantor Koperasi Mandiri di Jl. Sukun, Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Disini terdapat 2 kelas training yaitu Kelas Anggrek yang  balajar pagi hari dan Kelas Srikandi belajar siang hari, masing-masing kelas diikuti oleh 30 peserta dengan  waktu belajar selama dua jam per hari,  seminggu 2 kali pertemuan selama 6 bulan. Mereka mempelajari 6 modul, masing-masing modul terdiri dari 4 sesi. Saat mengunjungi kelas belajar, ibu-ibu peserta yang berumur 40 tahun keatas tesebut sangat antusias mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh 2 orang fasilitator secara bergantian yaitu  Wirda Arwin dan Titik Suryatmi dari PPSW Jakarta. Peserta tengah mengikut pelajaran Modul 4 Sesi 2 dengan materi Mengelola Pinjaman dan Menghindari Kelalaian dalam Meminjam Uang. Dari materi ini Peserta diharapkan mengerti bagaimana menghindari kelalaian seperti gali lobang tutup lobang serta membuat kalender pembayaran pinjaman individu dan keluarga. Peserta terlihat berdiskusi kelompok dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari studi kasus yang diberikan oleh fasilitator, yang bisa dibaca dalam buku kerja peserta. Menuliskan hasil diskusi dalam kertas plano, kemudian salah satu dari setiap kelompok mempersentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Untuk membuat suasana refreshing, kelas training tersebut juga diisi dengan beberapa permainan. Setelah sesi permainan, fasilitator memberi penjelasan tentang kelalaian  ”Anda akan melihat bahwa semua orang melihat ‘kelalaian’ dalam bentuk yang berbeda. Beberapa orang merasa takut jika berada dalam situasi tersebut, dan ada yang merasa lebih nyaman daripada yang lain. Itu adalah hal yang penting dalam berusaha untuk memahami bagaimana seseorang keluar dari beban pinjaman”. Kelas yang dilaksanakan pada jam 10.00-12.00 menjadi istimewa, karena saat itu dikunjungi oleh  Agung Laksamana, Direktur  Director Country Corporate Affairsi Citibak Indonesia beserta 2 orang volunteer dan beberapa awak media. Pihak Citi Foundation sengaja datang ke Pondok Ranggon memantau langsung pelaksanaan kelas training keuangan tersebut. Program Pendidikan Keuangan untuk Perempuan Matang yang dilaksanakan di 6 propinsi yaitu Aceh, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Kalimantan Barat ini dapat terlaksana atas bantuan dana dari Citi Foundation. “Saya rasa sungguh sangat luar biasa. Saya melihat komitmen yang sangat besar juga antusiasme dari para peserta. Ini merupakan program yang  patut diacungi  jempol dan bisa menjadi  trigger effek bagi company-company lain untuk menjadi bagian dari program PPSW selanjutnya” demikian ungkapan Agung disela-sela kunjungannya di Pondok Ranggon. Sedangkan Ria, salah satu volunteer Citi yang ikut mendampingi proses diskusi kelompok peserta mengatakan “Saya kaget ya, itu benar-benar diluar ekspektasi saya, mereka itu ibu-ibu rumah tangga yang sudah berumur, tapi mereka begitu hebat dan semangat. Mereka catat semua pelajaran yang di dapat. Terus ketika berdiskusi kelompok, mereka disuruh menjawab pertanyaan, saya kan muter mendamping kelompok. Mereka saling memanggil saya, minta di dampingi. Padahal kan saya tidak memberikan jawaban hanya memancing mereka untuk berfikir logic gitu. Tapi respon mereka excited banget. Hebat-hebat, program ini bagus banget”. Dari pantauan penulis memang peserta terlihat begitu bersemangat menyimak semua paparan fasilitator, begitupun saat berdiskusi kelompok, bermain peran, permainan dan bernyayi bersama. Mereka berharap dengan mentikuti training dapat mempersiapkan masa tua mereka dengan baik. Sebagaimana diungkapkan oleh Sri Sumarni dari Koperasi Ranggon Makmur peserta kelas tersebut “Kalau dulu saya menabung menunggu sisa uang belanja, tapi sekarang saya sudah mulai menabung dengan menyisihkan dahulu dari uang belanja, untuk benar-benar di tabung untuk persiapan masa tua saya nanti. Alhamdulillah juga dua anak saya sudah bekerja dan mereka selalu memberi uang kepada saya, sebagian uang itu saya tabung juga”. Nuryani, peserta dari Koperasi Mandiri  saat ditanya rencanaya setelah mengikut pelatihan ini mengatakan “saya akan membuka tabungan haji dan juta tabungan untuk hari tua saya, walaupun saya ada pensiun dari suami, tapi itu kan belum pasti, yang pasti adalah tabungan saya sendiri”. Di akhir sesi, untuk menambah semangat pada peserta,  fasilitator mengajak peserta untuk bernyayi bersama-sama lagu “mars” peserta. Berikut adalah kesimpulan dari Modul 4 Sesi 2:

  1. Masalah yang berhubungan dengan kelalaian dan keteledoran bisa menjadi sangat serius bagi sebagian orang.
  2. Langkah pertama untuk menghindari situasi tersebut adalah dengan mengambil keputusan yang bijak mengenai jenis pinjaman yang akan diambil. Prioritaskan pinjaman yang ditujukan untuk situasi darurat atau investasi yang bisa menghasilkan uang.
  3. Seseorang harus mempertimbangkan kemampuannya dalam membayar, sebelum meminjam uang.
  4. Ketika seseorang memiliki masalah serius dengan hutang, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, termasuk membuat Rencana Pembayaran Hutang dan membuat perubahan besar dalam cara mengelola uang.

(shd).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun