Kedua, untuk tipe pembelajar audiotory hal yang bisa kita lakukan adalah merekam kembali suara pembelajaran kita untuk didengarkan kembali. Atau kalian bisa melakukan tanya jawab.
Ketiga, bagi tipe kinestetik yang menggunakan gerakan tubuh, pengalaman gestur, atau perasaan dalam pembelajaran. Yang perlu kalian lakukan jika memiliki tipe ini adalah belajar sambil begerak, seperti mondar-mandir atau hal lainnya. Atau kalian juga bisa menggunakan cara belajar lalu langsung mempraktekannya.
Jadi hal awal yang perlu kalaian lakukan adalah mengetahui terlebih dahulu seperti apa tipe belajar yang kalian inginkan.
Lantas waktu yang tepat untuk belajar itu kapan?
Dari beberapa pengalaman yang saya miliki waktu belajar yang efektif itu terjadi ketika berada di waktu yang tenang. Pertama adalah waktu sehabis solat subuh, pada waktu ini otak kita masih fresh sehingga untuk memahami dan mengingat materi mudah dilakukan.
Kedua, sehabis solat ashar. Pada waktu ini juga otak kembali tenang setelah bekerja seharian. Otak dapat juga mudah menerima pelajaran. Ketiga, waktu antara sholat maghrib dan isa, ini juga tepat digunakan untuk belajar.
Akan tetapi wakyu yang paling tepat adalah menurut mood kalian. Ketika mood kalian naik untuk belajar, maka efektifitas waktu belajar juga meningkat.
Nah, oleh karena itu tentukanlah seperti apa tipe belajar kamu dan waktu belajar yang tepat bagi kamu agar belajar terasa menyenangkan dan mudah difahami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H