Mohon tunggu...
Suhindro Wibisono
Suhindro Wibisono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

. ~ ~ ~ ~ " a critical observer " ~ ~ ~ ~ ( 5M ) ~ SPMC = "Sudut Pandang Mata Capung" ~ yang boleh diartikan ~ "Sudut Pandang Majemuk" || MEMPERHATIKAN kebenaran-kebenaran sepele yang di-sepele-kan ; MENCARI-tahu mana yang benar-benar "benar" dan mana yang benar-benar "salah" ; MENYUARAKAN kebenaran-kebanaran yang di-gadai-kan dan ter-gadai-kan ; MENGHARAP kembali ke dasar-dasar kebenaran yang di-lupa-kan dan ter-lupa-kan ; MENOLAK membenarkan hal-hal yang tidak semestinya, menolak menyalahkan hal-hal yang semestinya. (© 2013~SW)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Khotbah Sesat"

18 November 2015   16:06 Diperbarui: 18 November 2015   16:06 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="www.dakwatuna.com"][/caption]

 

“KHOTBAH SESAT”
.
Opini Sensi: (SPMC) Suhindro Wibisono.
.
Menurut saya, maaf kalau keliru, salah satu ciri khotbah/tausiah “SESAT” adalah ketika menyerukan atau meminta agar ummat jihad memerangi manusia lain karena distempel MUSUH ALLAH. Tapi kalau diperhatikan dari video-video yang beredar, seruan tersebut justru disambut dengan takbir oleh ummat. Miris dan ngenes itulah campur aduk rasa melihat kenyataan tersebut.
.
Kalau tidak ada standard keilmuan dan ditertibkan agar tidak semua orang boleh khotbah atau tausiah, percayalah kepercayaan tersebut sangat mungkin justru akan semakin menjadi kepercayaan yang menakutkan. Apa lagi kalau semuanya didiamkan, tidak pernah ada teguran, bukankah itu seperti tidak ada yang mengkoordinasi? Semuanya dibiarkan jalan sendiri-sendiri, tanpa manajemen yang mengatur, kok seperti serba liar. Apakah memang disengaja? Atau masih belum paham sehingga belum ada keinginan untuk mengkoordinirnya?
.
Apa mungkin manusia atau sekelompok manusia bahkan manusia satu negara bisa menjadi “musuh Allah?” Kalau mau perang dengan Allah medan perangnya dimana? Kalau mau membantai Allah harus ngeluruk kemana? Allah itu sudah sempurna dari awal hingga akhir, ada yang menyembah Allah atau tidak, Allah tetap sempurna. Lalu apakah masuk akal Allah butuh dibela? Jadi apakah sejatinya ada manusia yang menjadi musuh Allah? Agama semestinya merupakan salah satu ajaran agar manusia tidak sama dengan binatang, dimana yang kuat adalah penguasanya. Jadi kalau ada khotbah yang menyerukan untuk memerangi orang lain, pastilah itu ajakan sesat, karena bertujuan mengadu-domba manusia , mengadu ummatnya dengan ummat lainnya, seperti mengadu binatang saja. Mengerikan sekaligus menjatuhkan nilai mulia kepercayaan agama itu sendiri.
.
Pemerintahan suatu negara dengan kelengkapannya, yang sudah disetujui bersama melalui konstitusi dan semua UU-nya, itulah yang seharusnya menjadi pagar dan alat untuk memaksakan aturan main yang telah disepakati. Ketegasan adalah kunci penting dalam menjaga ketentraman umum, maka harus diimplementasikan dengan adil dan tegas. Bukan adanya pertimbangan karena pejabat atau rakyat jelata, sikaya atau simiskin, tua atau muda, juga bukan karena mayoritas atau minoritas. Bukankah lambang dari keadilan hukum adalah orang yang ditutup matanya? (SPMC SW, Rabu, 18 Nopember 2015.)
.
.
Sumber gambar:
www.dakwatuna .com
.
.
Mbatin:
Apakah soal khotbah itu tidak ada urusannya dan bukan menjadi urusan Kementrian Agama? (SW)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun