Mohon tunggu...
Suhindro Wibisono
Suhindro Wibisono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

. ~ ~ ~ ~ " a critical observer " ~ ~ ~ ~ ( 5M ) ~ SPMC = "Sudut Pandang Mata Capung" ~ yang boleh diartikan ~ "Sudut Pandang Majemuk" || MEMPERHATIKAN kebenaran-kebenaran sepele yang di-sepele-kan ; MENCARI-tahu mana yang benar-benar "benar" dan mana yang benar-benar "salah" ; MENYUARAKAN kebenaran-kebanaran yang di-gadai-kan dan ter-gadai-kan ; MENGHARAP kembali ke dasar-dasar kebenaran yang di-lupa-kan dan ter-lupa-kan ; MENOLAK membenarkan hal-hal yang tidak semestinya, menolak menyalahkan hal-hal yang semestinya. (© 2013~SW)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hayo Kerja Rodi "Teman Ahok", Jangan Sampai Dikadalin

24 Mei 2016   19:16 Diperbarui: 24 Mei 2016   21:58 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.

"HAYO KERJA RODI Teman Ahok, JANGAN SAMPAI DIKADALIN"
 .
 .
Opini “tolak bala” ala ‪#‎SPMCSuhindro Wibisono.
 .
BENAR-BENAR BERNALAR GILA, WACANA UNTUK MENGGUGURKAN BALON PASANGAN GUBERNUR DAN WAGUB DARI PERSEORANGAN (INDEPENDEN) JIKA MENEMUKAN 10 SAJA COPY KTP PENDUKUNG ADALAH KTP ABAL-ABAL, DAN ITU SANGAT RAWAN DISELUNDUPAN OLEH MUSUH, BUKANKAH FORMULIR DUKUNGAN AHOK DISEBARKAN BEGITU MASSIF DAN SIAPA SAJA BOLEH MINTA TANPA PERLU PENCATATAN DATA SIAPA YANG MINTA, DAN JUMLAH YANG DIMINTAPUN JUGA BEBAS-BEBAS SAJA ...
 .
MENANGKAL WACANA DUKUNGAN KTP ABAL-ABAL MAKA CALON PERSEORANGAN AKAN DIDISKUALIFIKASI, BERIKUT WACANA SAYA MENGHADAPINYA .........
 .
Teman Ahok, Jangan lupa "rekapitulasi" yang diserahkan sebagai bukti juga tertulis nama semua copy KTP yang memberikan dukungan, dan rekap itu HARUS di foto copy sebagai pegangan, jadi setidaknya kalau ada pernyataan dukungan menggunakan copy KTP palsu, cari dulu di rekap itu untuk mencocokkan, betulkah itu copy KTP dukungan yg memang di kirim oleh Teman Ahok?? Siapa tahu diselundupkannya belakangan?? Jadi Teman Ahok bisa menolak klaim jika nama yang dimaksud tidak ada di rekap itu.
 .
Setidaknya merupakan filter dan perisai, sambil juga waktu merekap juga mengamati dan meneliti dukungan copy KTP yang diberikan warga, jika meragukan dipinggirkan dulu saja, jangan disertakan untuk dikirim ke KPU sebagai syarat dukungan ..... bukankah dukungannya sudah melebihi?
 .
Teman Ahok, Waktu rekapitulasi yang saya maksud sebetulnya juga memerlukan waktu yang lama, semoga sudah dimulai ya, jangan lupa di rekap itu setidaknya disebutkan nama dan nomor KTP. Lalu yang ingin saya tanyakan, sepintas saya pernah ingat untuk mencocokan KTP tsb asli atau palsu, adakah aplikasi atau Web milik Dinas Kependudukan yang bisa di akses dengan kita memasukkan nomor KTP maka data KTP-nya akan keluar, bukankah kalau ada di Dinas Kependudukan itu artinya KTP-nya asli?? Jangan lupa butuh waktu yang cukup lama untuk melakukan itu semua .................. segera ya.
 .
Teman Ahok, Ada lagi yang ingin saya usulkan, buatlah stempel khusus, stempel khusus "verifikasi", jadi yang telah kalian verifikasi, dan akan disertakan sebagai bukti dukungan warga, formulir yang "Teman Ahok" sebarkan untuk warga isi itu, yang ditempeli copy KTP pendukungnya, dan yang akan dikirim sebagai syarat dukungan itu, HARAP DIBELAKANG FORMULIRNYA DIBUBUHI STEMPEL VERIFIKASI YANG SAYA MAKSUD DAN TANDATANGAN PETUGAS YANG SUDAH MELAKUKAN VERIFIKASI.
 .
Jadi kalau mau pesan/buat stempel verifikasi sebaiknya jumlahnya disesuaikan siapa saja yang nantinya akan ditugaskan, karena kalau hanya bikin satu pastinya tidak memadai, lalu gunakan pulpen tinta seragam untuk tanda tangan petugasnya, misalnya warna hijau, pink atau ungu, jangan warna hitam, merah dan biru yang adalah warna standard. Jadi beli pulpennya juga sekalian dan dibagikan kepada petugas yang diberi tugas (satu warna seragam lho ya). Jangan lupa kumpulkan dalam satu formulir kosong contoh tanda tangan petugas verifikasi, siapa namanya, dan nomor hp-nya sebagai pegangan pimpinan "Teman Ahok" jika sewaktu-waktu diperlukan untuk keperluan cross check.
 .
AHOK sepertinya sudah “dianggap” iblis oleh mereka yang merasa harus menyingkirkan dari tampuk kekuasaan, sementara rakyat menganggap AHOK adalah malaikat, adu “anggapan vs menganggap” itulah yang sedang terjadi, berbagai trik disodorkan oleh mereka yang menganggap Ahok adalah iblis untuk meraih kemenangan, berbagai rekayasa untuk menjadikan AHOK menjadi tersangka dalam banyak kasus belum membuahkan hasil.
 .
GUBERNUR AHOK (BASUKI TJAHAJA PURNAMA) MEMANG FENOMENAL, SANG WAKTU SEDANG MEMAHAT LEGENDA SEJARAHNYA, dan sekaligus rakyat dapat mengamati, karena sejatinya pengelompokan secara alami sedang terjadi, para maling biasanya akan nyaman berkomplot dengan maling juga, para bandit juga nyaman berkomplot sesama bandit untuk mengalahkan sang jagoan, tapi itu adalah cerita film yang diskenariokan, sedangkan ini adalah kenyataan. Fenomenanya memang begitu, tapi hasil akhirnya yang belum diketahui, itulah sebab dibutuhkan dukungan oleh rakyat, mau memilih sang jagoan atau para mafia penggarong yang bahagia dengan nyolong uang rakyat yang terkumpul dalam APBD DKI, APBD terbanyak di negeri ini. APBD yang sudah setengah abad dijadikan bancaan untuk para penggarong dan yang diselamatkan Gubernur Ahok untuk dijadikan sistemnya menjadi terbuka dan mudah dipelototi oleh rakyat agar tidak mudah dicolong oleh tikus-tikus bertopeng pejabat yang justru bertugas sebagai pengawas maupun pengelola APBD itu sendiri, dan untuk itu memang butuh waktu agar sistemnya terlaksana sebagaimana mestinya.
 .
AHOK MEMANG FENOMENAL YANG AKAN MELEGENDA, DAN SAYA BELUM PERNAH MELIHAT ADA TOKOH DIPERLAKUKAN SEPERTI AHOK, DITOLAK JUSTRU KARENA KEJUJURANNYA, LALU DIBUMBUI PENOLAKAN KARENA SARA.
 .
Lalu saya pingin tanya, apakah tokoh-tokoh negeri ini sebetulnya banyak yang sudah sakit jiwa? Atau nuraninya yang sakit? Atau apakah memang sejatinya kita adalah bangsa pendengki? Bangsa egois? Maaf, itu hanya tanya-tanya dalam benak yang saya tuliskan agar banyak yang tahu isi benak saya yang galau atas kenyataan negeri ini. ( #SPMC SW, Selasa, 24 Mei 2016 )
 .
 .
 Sumber gambar:
 Diberi Agus Jumadi (TQ)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun