Pandemi Covid-19 Merusak Niat Belajar
Selain karena orang tua kurang tegas, harus diakui dan dimaklumi juga bahwa pandemi Covid-19 juga merusak niat belajar para siswa. Sebagai pendidik, saya melihat bahwa di masa pandemi ini, siswa merasa bahwa para guru akan dengan mudah memberikan nilai. Karena itu, sebaiknya tidak perlu belajar.Â
Pemikiran seperti ini merusak mental siswa itu sendiri. Â Dan kalau ada guru yang bersikap demikian (mudah memberikan nilai), maka proses pembelajaran daring sama sekali tidak bermanfaat. Sehingga lebih baik ditiadakan saja.Â
Padahal, proses pembelajaran ini tidak hanya terkait dengan nilai. Yang paling penting adalah bagaimana mendidik siswa agar menjadi pribadi yang berkarakter. Pribadi yang berkarakter artinya pribadi yang berkualitas, bermartabat dan berguna bagi dirinya sendiri dan bagi orang banyak.
Untuk menjadi pribadi yang berkarakter, perlu ada kerjasama yang baik antara guru dengan siswa dan guru dengan orang tua. Guru berjuang mendidik para siswa dengan tulus. Sementara, orang tua harus tegas terhadap anak-anaknya.Â
Bila perlu orang tua harus memberikan sanksi jika anak-anak tidak belajar. Semisal Handphone mereka disita selama seminggu jika mereka tidak belajar. Ketegasan seperti itu yang memungkinkan siswa untuk semakin semangat dalam belajar. Dengan demikian, mereka akan menjadi generasi penerus yang cerdas dan berkualitas. SEMOGA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
