Saya yakin pembaca yang budiman sangat mengenal Romo Magnis. Prof. Dr. Franz Magnis Suzeno, Sj adalah seorang rohaniwan Katolik dan budawan Indonesia.Â
Dia lahir di Silesia, Polandia pada 26 Mei 1936. Pada hari ini dia memasuki usi 84 tahun.  Dia sedang menjalani usia bonus versi  Romo Alex Lanur, OFM, rekan dosennya di STF Driyarkara Jakarta. Menurut romo Alex, batas usia manusia hanya 70 tahun, 80 jika kuat. Serius nggak romo? hehehe
Romo Magniz, hemat saya, sebagai salah tokoh langka yang pernah ada di dunia ini. Dikatakan demikian karena beliau tidak memiliki harta pribadi. Berdasarkan cerita beberapa dosen di STF, Romo Magnis tidak memiliki rekening pribadi. Barangkali hal itulah yang menyebabkan beliau tidak menerima hadiah dan harta ketika diganjar Bakrie Award pada 2007 silam. Pada waktu itu, dia tidak menerima uang sebesar Rp 250 juta (Redaksiindonesia.com , 26 Februari 2020).
Selain tak memiliki harta milik pribadi, Magnis juga dikenal sebagai rohaniwan yang sangat cerdas. Berkat kecerdasannya, dia telah menulis banyak buku filsafat, Etika dan Agama. Misalnya Etika Dasar (Masalah Pokok Filsafat Moral), Karl Marx (Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme), Menalar Tuhan, dan masih banyak buku-buku lainnya.
Meskipun Romo Magnis berlatar belakang rohaniwan Katolik, namun dia gemar memperjuangkan demokrasi, toleransi dan hak-hak asasi manusia. Pemikirannya sangat luas dan bahkan menjangkaui tema-tema akademis filsafat. Sehingga tidak salah kalau beliau seringkali diundang untuk menjadi nara sumber di berbagai seminar-seminar tentang filsafat, etika, budaya dan agama, baik di level nasional maupun internasional.
Hari ini Romo Magnis memasuki usia ke-84 tahun. Sebagai mahasiswa yang pernah mendapat  asupan pemikirannya, saya hanya bisa berdoa pada yang kuasa. Semoga Romo Magnis senantiasa dianugerahi umur yang panjang, diberikan rahmat kesehatan jasmani dan rohani. Dan semoga tetap peduli pada persoalan-persoalan yang  menerpa bangsa ini.Â
Pemikiran cemerlang dan ide-ide brilian dari Romo mempermudah cara memecahkan persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini, terutama masalah yang terkait dengan  konflik horizontal antarumat beragama. Semoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H