Mohon tunggu...
suherman agustinus
suherman agustinus Mohon Tunggu... Guru - Dum Spiro Spero

Menulis sama dengan merawat nalar. Dengan menulis nalar anda akan tetap bekerja maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Masyarakat Mabar Apatis, Positif Covid-19 Bertambah

13 Mei 2020   21:20 Diperbarui: 13 Mei 2020   22:24 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tirto.id

Pandemi Global atau Covid-19 belum juga ada tanda-tanda berakhir. Jumlah kasus di Indonesia saat ini kian hari kian bertambah. Adapun jumlah kasus saat ini sebanyak 15.438 kasus: 11. 123 dirawat,  1.028 meninggal dan 3.287 yang sembuh (Kompas. Com, 13/05/2020). Sementara itu, di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur jumlah kasus positif saat ini sebanyak 11 orang. Padahal sebelumnya hanya terdapat 2 orang yang positif.

9 kasus positif Covid-19 yang baru muncul berasal dari Cluster Gowa. Cluster Gowa merujuk pada orang-orang yang pada Maret lalu ke Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengikuti acara keagamaan umat Muslim se-Asia (Floresa.co, 13/05/2020).

Bertambahnya jumlah kasus positif secara khusus di Manggarai Barat tersebut menunjukkan dampak buruk sikap masyarakat yang tak patuh atau apatis pada anjuran pemerintah yang sejak 2 Maret menghimbau agar beribadah dari rumah. 

Masyarakat yang tak patuh justru mempercepat proses penyebaran Covid-19 ini. Di satu sisi pemerintah berjuang ekstra keras untuk berperang melawan virus, namun di sisi lain masyarakat tetap berkumpul untuk melaksanakan kegiatan keagamaannya. Lantas, kapan kita bebas dari ancaman virus ini?

Perlu saya sampaikan bahwa dua kasus positif Covid-19 yang sebelumnya di Manggarai barat bersumber dari Cluster Gowa juga. Masyarakat mengikuti kegiatan keagamaan di Gowa lalu kembali ke Manggarai Barat tanpa mengecek kesehatan terlebih dahulu.

Mereka kembali dan bertemu dan berkumpul dengan masyarakat lain yang tidak mengikuti kegiatan keagamaan tersebut. Sehingga tidak salah kalau jumlahnya kasus positif bertambah banyak.

Lalu, menyalahkan pemerintah?

Terlalu aneh kalau semua persoalan di negara ini dikambinghitamkan pada pemerintah. Semua salah pemerintah. Seakan pekerjaan pemerintah hanya mengurusi persoalan yang terjadi di masyarakat. Penting untuk disadari bahwa negara ini akan berada di ambang kehancuran kalau semunya hanya fokus pada Covid-19. 

Bayangkan kalau semua aktifitas ekonomi tidak berjalan,  transportasi mati total, perdagangan lumpuh, apa yang akan terjadi? Negara pasti bubar.

Masyarakat mestinya berpikir komprehensif. Covid-19 ini terbukti menyerang segala lini kehidupan. Maka sebaiknya ikuti anjuran pemerintah. Terutama untuk masyarakat Manggarai Barat, jangan sampai 11 kasus positif yang baru saja terjadi menyebar ke mana-mana. Bekerjalah dari rumah, berdoalah dari rumah, sehingga tak ada lagi yang terserang Covid-19 di Mabar. Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun