Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... Buruh - Manusia Biasa

Hidup adalah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menangkap Esensi MTQ

19 Januari 2022   14:09 Diperbarui: 19 Januari 2022   14:25 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada sisi lain, lantunan ayat suci Al Qur'an yang dibawakan oleh para qori dan qoriah akan membahana, mengguncang dan meresap ke dalam pori-pori tembok, ruangan bangunan pemerintahan yang ada disana-meyusup dan merasuk kedalam jiwa-jiwa para pejabat dan pegawai yang bekerja didalamnya.

Karena di gedung itu, urusan kemanusiaan dan alam semesta dijalankan. Urusan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Dompu, urusan sumber daya alam didiskusikan, dirumuskan dan diputuskan dalam sebuah kebijakan.

Digedung itu, nyawa masyarakat Bumi Nggahi Rawi Pahu dipertaruhkan. Jika, orang-orang yang berada di dalam gedung itu. Apakah pejabat dan pegawainya tertanam nilai-nilai ke-Ilahi-an dan ke-manusia-an yang terefleksi dari lantunan ayat-ayat yang didengarkannya. Maka, haqqul yakin masyarakat Dompu adalah masyarakat yang makmur dan sejahtera.

Tentu saja, MTQ bukan satu satunya elemen mengukur relijiusitas masyarakat Dompu. Melainkan MTQ adalah salah satu istrumen dari sekian banyak instrumen relijiusitas. Tapi, setidaknya melalui MTQ bisa menjadi pembangkit semangat dan motivasi masyarakatnya untuk terus belajar, membaca dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur'an sehingga menjadi masyarakat yang relijius.

Masyarakat relijius secara subtansi adalah masyarakat yang menjalankan nilai-nila suci ajaran agamanya. Masyarakat relijius adalah masyarakat yang mampu menciptakan peradaban dan keadaban, masyarakat yang taat dan tertib serta senantiasa hidup dalam kedamaian.

MTQ kali ini merupakan momentum yang luar biasa karena seingat saya, baru pertama kalinya dilaksanakan di Lapangan Beringin dan gelaran pertama kalinya di kepemimpinan AKJ-Syah.

Makna-makna esensial dari MTQ harus terinternalisasi dalam jiwa-jiwa para pemimpin, pejabat pemerintahan dan masyarakatnya. Sehingga mewujudkan Dompu yang relijius itu bukan hanya sekadar tagline politik yang mati dan kaku, akan tetapi dia terus hidup dan berkembang.

Selamat ber MTQ ke 29. Semoga berkah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun