Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... Lainnya - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Rakyat Biasa yang Hobi Membaca dan Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nasi Liwet: Hidangan Sederhana yang Menelanjangi Gaya Hidup Konsumtif Kita

6 Januari 2025   17:30 Diperbarui: 6 Januari 2025   18:44 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Liwet Lauk teri( Sumber: Dokumentasi pribadi/Suherman)

Mengapa Nasi Liwet Layak Jadi Simbol Frugal Living?

Di tengah hiruk-pikuk gaya hidup konsumtif yang terus dipromosikan media, mari kita sejenak menunduk dan menyentuh akar budaya kita: nasi liwet. Hidangan yang sering dianggap remeh ini sejatinya adalah solusi hemat, lezat, dan penuh makna kebersamaan.

Bayangkan ini: dengan hanya segenggam beras, santan, bumbu dapur sederhana, dan lauk seperti ikan teri, kita sudah bisa membuat hidangan untuk sekeluarga. Tidak hanya hemat, nasi liwet menawarkan rasa kaya yang memanjakan lidah tanpa harus merogoh kantong dalam-dalam. Untuk satu keluarga kecil, biaya yang dikeluarkan bahkan tidak sampai Rp50.000.

Melawan Narasi Kapitalisme Kuliner

Di era media sosial, makan sering kali lebih dari sekadar kebutuhan biologis; ia berubah menjadi ajang pamer gaya hidup. Kita berlomba-lomba mencoba makanan yang mahal, eksklusif, dan "viral," tanpa menyadari betapa budaya kita menawarkan pilihan yang lebih bermakna.

Nasi liwet adalah penyeimbang di tengah budaya konsumtif ini. Selain murah, hidangan ini mengajarkan kita bahwa makanan terbaik adalah yang dinikmati bersama. Tidak perlu alat makan mewah atau interior restoran mahal, cukup selembar daun pisang dan tawa bersama. Dengan memilih nasi liwet, kita tidak hanya menghemat uang, tetapi juga menolak budaya konsumtif yang semakin menjauhkan kita dari akar budaya dan nilai-nilai kesederhanaan.

Nasi Liwet dan Filosofi Kesederhanaan

Selain hemat, nasi liwet juga memancarkan filosofi gotong royong. Proses memasaknya yang sederhana sering kali dilakukan bersama-sama, menciptakan kebersamaan yang sulit ditemukan di meja makan restoran. Dari menyusun daun pisang hingga membagi lauk pauk, nasi liwet mengingatkan kita bahwa makanan tidak hanya soal rasa, tetapi juga soal kebersamaan.

Nasi Liwet (Sumber: Dokumentasi pribadi/Suherman)
Nasi Liwet (Sumber: Dokumentasi pribadi/Suherman)

Dengan hanya berbekal bahan seperti ikan teri---yang harganya tidak lebih dari Rp10.000 per ons---dan bumbu dapur, nasi liwet menjadi bukti bahwa kita tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menciptakan pengalaman makan yang berkesan. Hidangan ini adalah cerminan gaya hidup hemat, praktis, namun tetap kaya makna.

Kesimpulan: Nasi Liwet sebagai Ikon Hidup Hemat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun