Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... Lainnya - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Rakyat Biasa yang Hobi Membaca dan Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mendorong Pemerataan Akses dan Kesempatan dalam Seleksi CPNS 2024

6 Januari 2025   07:47 Diperbarui: 6 Januari 2025   09:28 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi CPNS (Sumber:  Tribun-Medan )

Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 adalah momen penting yang selalu dinantikan masyarakat Indonesia. Namun, fenomena yang terus berulang adalah ketimpangan yang dialami pelamar dari daerah terpencil. Tantangan seperti akses internet terbatas, lokasi ujian yang jauh, serta minimnya fasilitas belajar menjadi penghambat signifikan bagi calon-calon abdi negara dari wilayah ini.

Ketimpangan yang Perlu Mendapat Perhatian Serius

Pemerintah telah membuka banyak formasi di daerah terpencil sebagai upaya mendukung pembangunan di wilayah yang tertinggal. Namun, apakah dukungan ini diimbangi dengan kebijakan yang memadai untuk membantu pelamar di daerah tersebut? Sayangnya, hambatan teknis seperti konektivitas internet yang buruk dan jarak ke lokasi ujian justru menciptakan tantangan baru. Sebagai contoh, di beberapa wilayah pelosok, calon peserta harus menempuh perjalanan berjam-jam bahkan berhari-hari hanya untuk mencapai tempat ujian.

Ketimpangan ini tidak hanya mengurangi peluang masyarakat daerah terpencil untuk lolos seleksi, tetapi juga mempertegas kesenjangan pembangunan antardaerah. Apakah fair jika seleksi nasional seperti ini belum benar-benar inklusif? Bukankah tugas negara adalah menciptakan kesempatan yang setara bagi seluruh rakyatnya?

Solusi yang Dapat Diterapkan
Sebagai langkah konkret, pemerintah perlu memperluas jaringan pusat ujian berbasis komputer (Computer Assisted Test/CAT) hingga ke pelosok. Selain itu, memanfaatkan fasilitas sekolah atau instansi lokal sebagai lokasi ujian dapat menjadi alternatif efektif. Hal ini tidak hanya mengurangi beban biaya peserta tetapi juga mempercepat proses seleksi.

Selanjutnya, pemerintah harus menyediakan akses materi belajar secara daring dengan bandwidth yang disesuaikan untuk daerah dengan koneksi internet rendah. Pelatihan intensif bagi peserta daerah terpencil juga bisa dilakukan dengan melibatkan komunitas lokal, universitas terdekat, atau program kerja sama dengan swasta.

Memberdayakan Pelamar dari Daerah Terpencil
Di sisi lain, penting untuk mendorong pelamar dari daerah terpencil agar lebih percaya diri menghadapi proses seleksi. Pemerintah perlu menghadirkan sistem yang lebih ramah kepada pelamar ini, misalnya dengan memberikan bobot nilai khusus bagi mereka yang berasal dari daerah dengan akses terbatas. Strategi ini tidak hanya meningkatkan peluang mereka, tetapi juga memperkuat kesetaraan kesempatan.

Mengabdi di Tanah Kelahiran
Ada alasan mendasar mengapa formasi di daerah terpencil sangat penting. Pegawai negeri yang lahir dan besar di wilayah tersebut memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan lokal, budaya, dan dinamika masyarakat setempat. Dengan memberikan kesempatan lebih besar kepada mereka, pemerintah sejatinya sedang membangun pondasi pelayanan publik yang lebih berakar dan relevan.

Kesimpulan
Seleksi CPNS 2024 adalah cerminan komitmen negara dalam menciptakan birokrasi yang inklusif. Namun, jika tantangan yang dialami pelamar di daerah terpencil tidak segera diatasi, proses ini akan tetap menjadi cermin ketimpangan, bukan kesempatan. Saatnya pemerintah mengambil langkah berani untuk memastikan setiap warga negara memiliki peluang yang sama untuk menjadi bagian dari pembangunan bangsa, terlepas dari di mana mereka tinggal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun