Curah hujan yang seharusnya deras di musim penghujan kini berkurang drastis di Jakarta dan Tangerang. Dilansir dari berbagai sumber, pemerintah ternyata melakukan Operasi Modifikasi Cuaca dengan menabur garam di atmosfer untuk mengurangi intensitas hujan. Langkah ini menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.
Langit Cerah yang Tak Biasa
Musim hujan di Jakarta dan Tangerang kali ini terasa berbeda. Curah hujan yang biasanya tinggi justru menurun drastis. Ternyata, fenomena ini tidak sepenuhnya alami. Dilansir dari Antara News, pemerintah menjalankan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengendalikan hujan, terutama guna mencegah banjir di kawasan rawan.
Apa Itu Operasi Modifikasi Cuaca?
OMC adalah teknik yang digunakan untuk memengaruhi pola cuaca dengan tujuan tertentu. Salah satu metodenya adalah menyemai awan menggunakan natrium klorida (NaCl) atau garam dapur. Teknik ini bertujuan mengurangi atau mempercepat curah hujan di wilayah tertentu.
Fakta Pelaksanaan di Jakarta dan Tangerang
Dilansir dari Antara News, sebanyak delapan ton garam disemai ke atmosfer selama enam hari di akhir Desember 2024. Langkah ini dilakukan untuk menurunkan intensitas hujan di Jakarta dan sekitarnya. Menurut Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, operasi ini dianggap berhasil karena curah hujan harian menurun hingga hanya 0--40 mm, jauh di bawah rata-rata puncak musim hujan.
Dampak dan Kekhawatiran
Walaupun berhasil mencegah banjir, penyemaian awan ini memunculkan kekhawatiran baru. Dilansir dari CNN Indonesia, teknik ini dapat meningkatkan polutan udara, karena konsentrasi bahan kimia di atmosfer bertambah. Para ahli juga mengingatkan agar dampak jangka panjangnya terhadap ekosistem dipertimbangkan dengan matang.
Kesimpulan
Penurunan curah hujan yang tidak biasa di Jakarta dan Tangerang merupakan hasil dari intervensi manusia melalui Operasi Modifikasi Cuaca. Meskipun langkah ini efektif dalam mencegah bencana banjir, dampak negatifnya terhadap kualitas udara dan lingkungan harus ditangani dengan serius. Dengan kebijakan yang tepat, teknologi ini bisa menjadi solusi strategis untuk tantangan cuaca ekstrem.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H