Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... Lainnya - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Rakyat Biasa yang Hobi Membaca dan Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketika Burung Kecil Menjadi Ancaman Besar bagi Dunia Penerbangan

5 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 5 Januari 2025   14:06 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekumpulan Burung (Photo by Dawn Casey on Unsplash)       

Siapa sangka, makhluk kecil seperti burung dapat menciptakan kerusakan besar pada pesawat modern yang beratnya ratusan ton. Fenomena ini, yang dikenal sebagai bird strike, menyimpan pelajaran berharga tentang teknologi, efisiensi, dan risiko dalam penerbangan. 

Dunia penerbangan yang penuh inovasi dan teknologi canggih ternyata menyimpan ancaman dari sesuatu yang sederhana: burung. Fenomena bird strike, atau tabrakan antara burung dengan pesawat, sering kali dianggap sepele, namun dampaknya bisa sangat signifikan. Bahkan, burung yang hanya berbobot beberapa kilogram dapat merusak pesawat berbobot lebih dari 100.000 kg. Bagaimana hal ini bisa terjadi? 

Ilustrasi Energi kinetik,Busur Panah Melesat (Photo by Robin Battison on Unsplash)       
Ilustrasi Energi kinetik,Busur Panah Melesat (Photo by Robin Battison on Unsplash)       
  • Energi Kinetik: Penyebab Kerusakan Besar

Saat pesawat melaju dengan kecepatan hingga 960 km/jam, tabrakan dengan burung menghasilkan energi kinetik yang sangat besar. Rumus sederhana, Ek=12mv2E_k = \frac{1}{2} m v^2Ek=21mv2, menunjukkan bahwa kecepatan menjadi faktor dominan dalam menentukan dampak. Sebagai perbandingan, tabrakan dengan seekor burung seberat 0,5 kg pada kecepatan ini setara dengan tertabrak motor seberat 185 kg yang melaju 50 km/jam.

Kerusakan semakin parah jika burung memiliki massa lebih besar, seperti angsa yang bisa berbobot hingga 4 kg. Dalam kasus tertentu, seperti Miracle on the Hudson di tahun 2009, segerombol burung menabrak kedua mesin jet pesawat US Airways dan menyebabkan mesin mati total. Beruntung, pilot berhasil mendaratkan pesawat di Sungai Hudson tanpa korban jiwa.

Mesin Jet (Photo by Brice Cooper on Unsplash )      
Mesin Jet (Photo by Brice Cooper on Unsplash )      
  • Mesin Jet: Jantung yang Rentan

Mesin jet adalah komponen vital pesawat. Saat burung tersedot ke dalam mesin, bilah-bilah turbin dapat hancur atau mengalami kerusakan serius. Teknologi modern telah meningkatkan kekuatan bilah mesin agar dapat menghancurkan burung yang masuk. Namun, jika jumlah burung terlalu banyak atau ukurannya sangat besar, teknologi ini pun memiliki batasnya.

Pertanyaan sering muncul: mengapa mesin jet tidak dilengkapi jaring pelindung? Jawabannya terkait efisiensi aerodinamika. Mesin jet membutuhkan asupan udara besar untuk menghasilkan daya dorong. Menambahkan penghalang akan menghambat aliran udara, meningkatkan hambatan, dan menambah konsumsi bahan bakar, yang pada akhirnya mengurangi efisiensi penerbangan.

Radar Penerbangan (Photo by Nopparuj Lamaikul on Unsplash )      
Radar Penerbangan (Photo by Nopparuj Lamaikul on Unsplash )      
  • Langkah Mitigasi dan Solusi Modern

Untuk mengurangi risiko bird strike, banyak bandara menggunakan teknologi seperti radar pendeteksi burung dan suara pengusir burung. Selain itu, desain mesin jet terus disempurnakan agar lebih tahan terhadap tabrakan. Namun, tantangan utama tetap pada pengelolaan lingkungan sekitar bandara untuk meminimalkan habitat burung di area kritis.

Refleksi Akhir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun