Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... Lainnya - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Rakyat Biasa yang Hobi Membaca dan Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menguranggi Daddy Blues: Perjalanan Emosional Ayah Baru

15 Desember 2024   14:25 Diperbarui: 15 Desember 2024   13:19 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daddy Blues ilustrasi Source: Canva  

Menjadi seorang ayah adalah pengalaman yang luar biasa, namun tidak jarang membawa tantangan emosional yang kerap tak terucap. Salah satu kondisi yang bisa dialami adalah daddy blues, suatu fase emosional yang penuh tekanan saat seorang ayah baru menghadapi perubahan besar dalam hidupnya.

Bagi sebagian pria, daddy blues muncul sebagai perasaan cemas, kebingungan, atau bahkan kewalahan saat menyesuaikan diri dengan peran baru. Perasaan ini bisa diperparah oleh kelelahan fisik, ekspektasi sosial, atau tekanan ekonomi. Dalam beberapa kasus, hal ini membuat para ayah merasa tidak cukup baik untuk menjadi pendukung yang ideal bagi pasangan dan anak mereka.

Kondisi dan Perasaan Selama Mengalami Daddy Blues
Kondisi ini seringkali muncul tanpa peringatan. Ada perasaan lelah yang tidak kunjung reda, sulit tidur meskipun ada kesempatan, dan kekhawatiran yang terus mengintai. Sebagian besar ayah yang mengalami daddy blues mungkin merasa terisolasi atau kurang dihargai, terutama jika perhatian lebih banyak tertuju pada ibu dan bayi.

Emosi yang bercampur antara cinta, tanggung jawab, dan kecemasan menjadi tantangan tersendiri. Perasaan ini sering kali membuat seorang ayah mempertanyakan kemampuannya dalam menjalani peran baru.

Momen Tersulit dan Cara Mengatasinya
Salah satu momen paling sulit yang dialami adalah ketika merasa tidak mampu menjadi pilar keluarga. Ketidakseimbangan antara ekspektasi dan realita bisa menciptakan tekanan yang besar. Ketika bayi menangis terus-menerus, sementara pasangan juga membutuhkan dukungan, rasa frustrasi terkadang menjadi tidak terhindarkan.

Namun, cara menghadapi daddy blues dimulai dari kesadaran bahwa perasaan ini wajar dan bukan tanda kelemahan. Komunikasi menjadi kunci utama. Berbicaralah dengan pasangan tentang perasaan yang dialami. Mendapatkan dukungan dari keluarga atau teman dekat juga bisa sangat membantu.

Selain itu, luangkan waktu untuk diri sendiri meskipun hanya sebentar. Melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti berjalan kaki, membaca buku, atau sekadar menikmati secangkir kopi, bisa memberikan ruang untuk mengolah emosi. Jika perasaan ini berlanjut atau semakin berat, tidak ada salahnya mencari bantuan profesional seperti konselor atau psikolog.

Refleksi dan Harapan
Menghadapi daddy blues adalah bagian dari proses menjadi ayah yang lebih tangguh dan peka. Meskipun perjalanan ini penuh tantangan, setiap langkah kecil yang diambil untuk mengatasi perasaan ini adalah investasi dalam hubungan yang lebih baik dengan keluarga.

Dengan menerima dan memahami emosi yang muncul, para ayah bisa menemukan cara untuk tumbuh bersama dengan peran baru mereka. Ingatlah, menjadi ayah bukan tentang kesempurnaan, melainkan tentang usaha untuk terus hadir dan belajar dari setiap pengalaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun