Mohon tunggu...
Suheriyanto
Suheriyanto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru SMK Negeri 2 Tarakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sikap atau Tipe Masyarakat Menyikapi Kenaikan BBM

29 Maret 2012   15:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:17 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dear sahabat penulis,

Tulisan pertama di sini yang perlu di kritik. Moga bisa  menambah inspirasi.

Akhir-akhir ini ramai sekali kita mendengar berita tentang kenaikan BBM. Semoga apapun keputusannya, tetap berfihak kepada rakyat. Belum ada keputusan saja, rakyat yang di bawah garis kemiskinan sudah merasakan betapa semakin sulitnya menjalani hidup.

Ada sisi lain yang kurang perlu dicermati, karena ini di luar konteks pemberitaan BBM.

Masyarakat pada umumnya, dapat dilihat sikapnya terhadap pemberitaan BBM melalui keseharian mereka di lingkungan kita.

1. Biasa-biasa saja atau acuh tak acuh atau cuek. Mungkin karena terlalu sibuk dengan urusan mencari nafkah,urusan mengurus anak, urusan kantor, atau urusan yang tidak bersangkutan langsung dengan BBM. Mereka cenderung kurang merespon secara sungguh-sungguh demam kenaikan BBM ini.

2. Sedang-sedang saja. Tipe ini selalu merespon walaupun sifatnya terbatas. Bila ada berita muncul di televisi, atau teman yang sedang asik berdiskusi, mereka akan berkomentar dan turut andil berdiskusi. Terkadang keluar juga ucapan-ucapan sumpah serapah akibat rasa kurang senang. Hampir tidak ada tindak lanjut dari komentar dan diskusi yang telah dilakukan.

3. Terpengaruh. Nah, tipe inilah yang sangat serius mencari tahu dan menyebarkan informasi sebab-sebab timbulnya masalah BBM, Ada yang jujur, ada yang berpolitik, ada yang seperti musuh dalam selimut, ada juga yang ikut-ikutan atau terikut-ikut. Mereka juga tidak segan-segan melakukan demo walaupun sering terlihat anarkis. Tetapi banyak juga yang santun, memberikan pengertian dan pengetahuannya kepada sesama dengan cara terpelajar, beretika.

Yah, semua itu perlu diteliti kebenaranya. Mungkin saja 3 tipe sikap di atas belum cukup dan perlu ditambah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun