Mohon tunggu...
Suhendrik N.A
Suhendrik N.A Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Journalism | Content Writer | Secretary | Pekerja Sosial

Menulis seputar Refleksi | Opini | Puisi | Lifestyle | Filsafat dst...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Setengah Gila Menjadi Dewasa: Refleksi Hidup yang Seperti Tangga Nada Tak Menentu

24 September 2024   20:24 Diperbarui: 24 September 2024   20:58 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pria (Pixabay/Flom)


Kehidupan sering kali digambarkan sebagai perjalanan yang penuh liku. Bagi sebagian orang, proses menuju kedewasaan terasa seperti mendaki tangga nada yang tak menentu_ada saatnya melangkah naik dengan mantap, dan ada kalanya terjatuh ke nada yang lebih rendah. Dalam perjalanan ini, kita sering kali mengalami kegilaan yang membuat kita mempertanyakan diri sendiri dan pilihan hidup.

Ketidakpastian dan Kegilaan

Setiap fase kehidupan membawa tantangan yang berbeda. Masa remaja, misalnya, adalah periode di mana kita berusaha menemukan jati diri. Kegilaan di sini bukan berarti kehilangan akal sehat, melainkan perasaan bingung dan terombang-ambing antara harapan dan kenyataan. Dalam fase ini, kita sering kali terjebak dalam ekspektasi_baik dari diri sendiri maupun orang lain.

Seperti nada yang tidak teratur, keputusan yang kita ambil sering kali dipengaruhi oleh emosi, tekanan sosial, dan pengalaman hidup. Hal ini menciptakan ketidakpastian yang membuat kita merasa "setengah gila." Namun, dari kegilaan ini, kita belajar untuk lebih memahami diri sendiri.

Melangkah Maju dengan Kesadaran

Proses menuju kedewasaan bukan hanya tentang mengatasi kegilaan, tetapi juga tentang mengakui dan menerima ketidakpastian. Kesadaran ini memberi kita kekuatan untuk melangkah maju. Seperti dalam tangga nada, kita belajar untuk memainkan setiap nada, baik yang tinggi maupun rendah. Setiap pengalaman, baik itu kegagalan atau keberhasilan, adalah bagian dari melodi kehidupan yang lebih besar.

Dalam perjalanan ini, penting untuk menemukan keseimbangan. Kadang-kadang, kita perlu berhenti sejenak untuk merenung, mengingat kembali langkah-langkah yang telah diambil, dan merencanakan langkah selanjutnya. Momen refleksi ini membantu kita untuk tidak terjebak dalam siklus kegilaan.

Merayakan Ketidaksempurnaan

Salah satu pelajaran terbesar yang kita dapatkan dalam perjalanan ini adalah pentingnya merayakan ketidaksempurnaan. Kehidupan tidak akan pernah berjalan sesuai rencana, dan itu adalah hal yang wajar. Menerima bahwa setiap orang memiliki jalan yang berbeda dan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses membuat kita lebih kuat.

Ketika kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan mulai menghargai perjalanan kita sendiri, kita menemukan kedamaian. Kita belajar bahwa kegilaan itu bukan tanda kelemahan, melainkan bagian dari keindahan hidup. Seperti yang pernah diungkapkan oleh F.W. Nietzsche, "Seseorang harus tetap memiliki kegilaan dalam dirinya untuk bisa melahirkan bintang yang menari." Setiap langkah, terlepas dari seberapa kacau pun, adalah bagian dari melodi kita.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun