Mohon tunggu...
Suhendrik N.A
Suhendrik N.A Mohon Tunggu... Freelancer - Citizen Journalism | Content Writer | Secretary | Pekerja Sosial

Menulis seputar Refleksi | Opini | Puisi | Lifestyle | Filsafat dst...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menikmati Kesendirian dengan Gaya: Seni Menemukan Kenyamanan dalam Diri Sendiri

8 September 2024   21:04 Diperbarui: 8 September 2024   21:10 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di tengah hiruk-pikuk dunia modern, kesendirian sering kali dianggap sebagai sesuatu yang kurang diinginkan. Padahal, jika dilihat lebih dalam, kesendirian bisa menjadi pintu menuju pemahaman diri yang lebih baik dan kebebasan dari tuntutan luar. Kesendirian bukan tentang kesepian, melainkan tentang menemukan kedamaian di dalam diri, dalam momen-momen sederhana yang sering terabaikan saat kita terlalu sibuk mencari kebersamaan.

Bayangkan pagi hari yang tenang, ketika matahari baru saja menyapa dunia dengan hangatnya. Kamu menyesap kopi hitam hangat sambil menikmati irama musik alami yang dimainkan oleh angin dan kicauan burung. Tidak ada gangguan dari notifikasi ponsel, tidak ada janji yang harus ditepati. Hanya kamu dan harmoni alam yang memberi ruang untuk merenung dan menikmati momen. Di saat seperti ini, kesendirian berubah dari sesuatu yang ditakuti menjadi hal yang sangat dinantikan.

Menikmati kesendirian bukan berarti menghindari orang lain atau menarik diri dari kehidupan sosial. Sebaliknya, ini adalah tentang memberi waktu bagi diri sendiri untuk rehat, menyelaraskan kembali energi, dan menikmati ketenangan yang hanya bisa ditemukan dalam kesunyian. Kesendirian bisa menjadi waktu paling kreatif---di mana kamu bisa menulis, melukis, atau sekadar melamun, memikirkan ide-ide liar yang mungkin sulit muncul saat berada di keramaian.

Terkadang, di dalam kesendirian, kita bisa belajar menghargai hal-hal kecil yang sering terlewatkan. Seperti menikmati playlist lagu-lagu favorit, merasakan aroma segar setelah hujan, atau menikmati waktu berdiam tanpa tergesa-gesa. Di saat inilah, kamu mulai mengenali bahwa kebahagiaan tidak selalu harus datang dari orang lain atau hal besar---kadang kebahagiaan itu sederhana, tersembunyi di balik momen kecil yang kamu habiskan dengan diri sendiri.

Agar kesendirian lebih bermakna, menciptakan suasana yang mendukung bisa membuat perbedaan besar. Membuat sudut nyaman di rumah di mana kamu bisa berlama-lama sendiri tanpa gangguan, bisa menjadi awal. Mengisi waktu dengan kegiatan yang menenangkan, seperti mendengarkan musik, membaca buku, atau berjalan santai di taman, dapat memperkaya pengalaman ini. Saat kamu menikmati kesendirian dengan gaya, kamu mulai menyadari bahwa ada kekuatan besar dalam diam, dalam momen-momen ketika kamu menjadi satu-satunya pusat perhatian untuk dirimu sendiri.

Kesendirian bukan lagi sesuatu yang menakutkan, tetapi justru menjadi bagian penting dari kehidupan yang seimbang. Saat kamu nyaman dengan kesendirian, kamu tidak lagi bergantung pada kehadiran orang lain untuk merasakan kepuasan. Sebaliknya, kamu menemukan ketenangan dalam dirimu sendiri, sebuah kepercayaan diri yang kuat bahwa kamu cukup, bahkan ketika dunia di sekitarmu tampak jauh.

Jadi, saat kesendirian datang mengetuk, sambutlah dengan tangan terbuka. Biarkan itu menjadi waktumu untuk berhenti, mendengarkan, dan merasa. Karena dalam keheningan, kamu mungkin menemukan hal-hal yang selama ini kamu cari. Kesendirian dengan gaya bukan tentang menarik diri, tetapi tentang menemukan keseimbangan dalam hidup, di mana kamu dapat berfungsi baik dengan orang lain maupun ketika hanya dengan diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun