Mohon tunggu...
Suhendrik N.A
Suhendrik N.A Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia biasa yang tak berharap apa-apa

Bergerak di literasi jalanan (Perpustakaan Jalanan) Bambu Pena Indramayu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menikmati Tekanan Sosial: Kisah Sarjana yang Memilih Menjadi Penulis

20 Agustus 2024   18:09 Diperbarui: 20 Agustus 2024   18:10 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Kelulusan (Pexels/Riccardo)

Menyandang gelar sarjana sering kali diiringi dengan ekspektasi tinggi dari masyarakat, keluarga, bahkan diri sendiri. Namun, tidak semua jalan hidup berakhir di meja kerja korporat atau karir yang mapan. Beberapa memilih jalur yang berbeda, seperti menjadi penulis, meskipun nasibnya sering kembang kempis.

Menghadapi tekanan sosial setelah lulus tanpa pekerjaan tetap memang berat. Komentar dari tetangga, teman, atau keluarga yang terus menanyakan "Kapan kerja?" bisa menjadi momok. Tapi di balik tekanan itu, ada ruang untuk menemukan makna dan kebahagiaan yang mungkin tak terlihat di permukaan.

Sebagai seorang penulis, kamu mungkin merasakan ketidakpastian yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan konvensional. Terkadang, ide-ide brilian muncul seperti aliran sungai, namun di lain waktu, kamu mungkin merasa terjebak dalam kekosongan kreatif. Ini adalah bagian dari proses, dan di sinilah kekuatan mental diuji.

Daripada menyerah pada tekanan, bagaimana jika kamu mencoba untuk menikmatinya? Tekanan tersebut bisa menjadi motivasi yang tak ternilai. Kritik dan ekspektasi dari orang lain mungkin membuatmu lebih giat dan kreatif. Ketika orang-orang meragukan pilihanmu, kamu bisa membuktikan bahwa hidup tidak selalu harus mengikuti jalur konvensional.

Dalam dunia yang serba cepat ini, menjadi penulis bisa menjadi sarana untuk melarikan diri sejenak dari hiruk-pikuk, merangkai kata-kata yang mencerminkan perasaan terdalam, atau bahkan memberikan sudut pandang baru kepada orang lain. Setiap karya yang kamu hasilkan adalah jejak dari perjalananmu, dan itu lebih berarti daripada sekadar gelar atau pekerjaan mapan.

Yang terpenting, nikmati prosesnya. Hidup tidak harus selalu tentang mencapai tujuan, tapi juga tentang meresapi setiap langkah kecil yang kamu ambil di sepanjang jalan. Dengan menikmati tekanan, kamu tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam dunia yang sering kali tidak memberi ruang untuk kebebasan kreatif.

Jadi, meskipun masyarakat mungkin mengukur kesuksesan dari gaji atau jabatan, ingatlah bahwa menjadi penulis adalah perjalanan yang penuh warna dan makna. Teruslah menulis, nikmati prosesnya, dan percayalah bahwa pada akhirnya, semua tekanan itu akan terbayar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun