Namamu yang ku eja pelan-pelan
Dihadapan Tuhan pada sepertiga malam
Tak berharap lebih, hanya sebatas memohon kepastian
Tentang benih cinta yang tertanam
Ku syairkan namamu dalam doa panjang
Ku eja pelan-pelan agar Tuhan mendengarnya
Dalam pelukan malam dengan hembusan anginya
Ditemenani sinar rembulan yang setengah hilang
Entah kau dimana, sudah ku cari hingga hilang arah
Dari laut di wilayah utara kota Jakarta
Hingga ke negeri udang yang harum semerbak bunga
Tak ku temui dirimu dalam lamunan
Untukmu duhai sayang
Maafkan aku yang mengeja namamu pelan-pelan
Terselip indah pada lantunan doa
Dari aku sang pendosa.
Indramayu, 29 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H