Untuk anak-ku yang belum ada
Maaf bapak tak segerakan
Bukan bapak takut pernikahan
Cuma bapak takut kamu kelaparan
Sebagai seorang penyair
Nasib bapak mu masih untung-untungan
Terkadang kata-katanya laku dipasaran
Terkadang hanya sebagai celoteh bualan semata
Untuk anak-ku yang belum ada
Maaf bapak tak segerakan
Bukan bapak tak betah dalam rumah
Akan tetapi bapak masih senang berkelana
Menikmati perjalanan yang sederhana
Dengan sepedah tua yang karatan
Mencari hakikat pulang yang sesungguhnya
Hingga lupa bahwa usia semakin menua
Untuk anak-ku yang belum ada
Maaf bapak tak segerakan
Bukan karena bapak terlalu banyak palah-pilih wanita
Hanya saja ibu-mu belum bertemu bapak
Indramayu, 15 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H