Pada intinya, moderenisme meninggalkan oemikiran dan budaya klasik dan menuju oemikran dan budaya yang berdasarkan ilmu pengethuan modern dan rasionalitas. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah from follow Function yang dilontarkan oleh Luis Sulivan. Symbol terkuat dari kejayaan modernisme adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi para pengitunya.Â
Desain tanpa dekoraso lebih cocok dengan bahasa mesin, sehingga karya-karya tradisi yang bersifan ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan estetika mesin. Moderenisme adalah suatu periode yang mengafirmasi keeksistensian dan kemungkinan mengetahui kebenaran dengan hanya menggunakan penalaran manusai.Â
Oleh karena itu, dalam arti simbolik penalara menggantikan posisi Tuhan, naturalism menggantikan posisi supernatural. Modernisme sebagai pengganti dinyatakan sebagai penemuan ilmiah, otonomi manusia, kemajuan linier, kebenaran mutlak (atau kemungkinan untuk mengetahui). Dan rencana rasional dari social order modernisme dimulai dengan rasa optimis yang tinggi.Â
Pengertian Postmodrnisme Postmodernisme secara etimologi berasal dari 3 suku kata yaitu Post, Modern, dan Isme, ketiganya memiliki artinya masing-masing. Kata Post memiliki arti paska atau setelah, Modern itu seperti yang sudah disinggung diatas memiliki arti sekarang, dan terakhir Isme yang memiliki arti suatu paham. Jika kita kaitkan ketiganya berarti dapat kita simpulkan bahwa Postmodernisme memiliki arti suatu paham paska modern.
Postmodernisme ini lahir sebagai pengoreksi dalam paham modernisme itu sendiri, paham ini lahir pada abad ke 20 dari pemikiran dunia yang tentu saja keberadaanya sangan mempengaruhi perkembangan dan kebudayaan manusia. Munculnya Postmodernisme tidak dapat dilepaskan dari modernisme itu sendiri. kata modernisme mengandung makna serba maju.Â
Gemerlap, dan progresif. Modernisme selalu menjanjikan pada kita untuk membawa pada perubahan ke dunia yang lebih mapan dimana semua kebutuhan akan dapat terpenuhi, rasionalitas akan membantu kita menghadapi mitos-mitos-mitos dan keyakinan-keyakinan tradisional yang tak berdasar, yang membuat manusia tak berdaya dalam menghadapi dunia ini (Maksum,2014:309).Â
Namun demikian, modernisme memiliki sisi gelap yang meyebabkan kehidupan manusia kehilang diorientasi. Apa yang dikatakan oleh Mac Horkheimer, Ardono, dan Herbert Marcuse bahwa penyerah tersebut melahirkan sebuah penindasan dan dominasi disamping juga melahirkan kemajuan.Â
Tumbangnya modernisme dan munculnya postmodernisme dapat kita ketahui dari pemikran filsafatnya Soren Kierkrgaard (1813-1855), sebagaimana dikutip oleh Ali Maksum, yang menentang rekonstruksi-rekonstruksi ranional dan masuk akal yang menentukan keabsahan atau kebenaran suatu ilmu. Sesuatu itu dikatakan benar ketika sesuai dengan consensus atau aturan yang berlaku di dunia modern, yaitu rasinal dan objektif.Â
Namun tidak dengan Kierkegaarf, di berpendapat bahwa kebenaran itu bersifat subjektif (Ghazali & Effendi, 2009:314). Truth is subjectivity, yang dimana jika diartikan bahwa pentingnya pengalaman yang dialami oleh seorang individu yang dianggapnya relatife. Rasio Manusia dalam Narasi Postmodernisme Seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi, bahwa Rasio Manusia memiliki arti akal manusia, Rasio Manusia dianggap mampu menyelami kenyataan factual menemukan hukum-hukum maupu dasar-dasar esensial dan universal dari kenyataan, yang bermuara pada postmodern.Â
Postmodernisme merupakan dasar upayah untuk menggambarkan suatu kondisi. Berkaitan dengan fenomena dan budaya intelektual yang berangkat dari pengalaman, pemikiran subjektif, dan teknologi. Termasuk didalamnya situasi dan tata sosial dari produksi teknologi dan informasi, globalisasi, dan fregmentasi gaya hidup. Namun tujuan utamanya ialah sebagai upaya menghargai faktor (tradisi dan spiritual) yang dihilangkan oleh rasionalisme, struktualisme, dan sekuralisme.Â
Pemikiran dalam post modernism dihargai berdasarkan perkembangan teknologi dan perkembangan zaman. Artinya, postmodernisme menolak kecenderungan modern yang meletakkan batas-batas antara hal-hal tertentu. Seperti disiplin akademis, budaya, dan kehidupan, filsi, teori, dan realitas.