Saya sudah sering kali membaca slogan tersebut dan bahkan sudah sangat bosan membacanya. Karena jujur saja sebelumnya saya lihat slogan tersebut hanyalah slogan dan bukan tujuan. Mengapa saya berkata seperti itu karena selama ini saya sudah melihat bahwa untuk mengecap pendidikan itu yang pasti tidak MURAH dan tidak mudah.
Pemerintah memang mencanangkan pendidikan GRATIS sampai dengan 9 tahun atau setara SMP. Teori memang tertulis seperti itu akan tetapi prakteknya nyaris bertolak belakang. Memang ada beberapa sekolah yang memiliki idealis tinggi untuk mengikuti aturan tersebut akan tetapi itu hanya sebagian kecil. Sedangkan yang sebagian besar umumnya membungkus beban biaya tersebut sebagai sumbangan sukarela yang sifatnya tetap.
Hal berikutnya mengenai tidak mudah yaitu seperti yang kita ketahui bersama walaupun sekolah sama-sama negeri akan tetapi kualitas berbeda. Ini yang sampai dengan saat ini tidak saya mengerti mengapa bisa seperti, padahal mereka masih dalam satu payung departemen pendidikan yang mengatur segala kegiatan mereka akan tetapi hasil dilapangan bisa jauh berbeda. Akhirnya terjadi ada sekolah menjadi pilihan orang tua karena kualitasnya baik. Dan ini menjadi beban orang tua karena umumnya mereka semua berharap anak-anaknya dapat masuk ke sekolah yang baik tersebut sehingga daya saing menjadi tinggi dan peluang masuk sekolah menjadi kecil.
Selain itu ada juga home schooling, cuma sayangnya ada informasi bahwa ijazah home schooling tidak diakui.
Alangkah anehnya negeri ini...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H