Kejadian ini baru saya saya alami disebuah pusat perbelanjaan. Jujur saja saya sama sekali tidak menyangka bahwa copet sudah mulai merambah ke supermarket jika tidak mengalaminya sendiri.
Pada saat kejadian saya beserta istri dan dua orang anak belanja di sebuah supermarket, istri sedang membeli telur, saya sedang melihat-lihat durian. Sedangkan anak saya sedang memegang troli belanjaan. Anak saya meminta tolong kepada saya untuk mengangkat adiknya untuk dimasukkan kedalam troli. Anak saya mencoba menggedong adiknya untuk masuk kedalam troli sewaktu saya mencoba untuk menghampiri dan mencoba membantu memindahkan adiknya kedalam troli. Tapi pada saat bersamaan ternyata ada orang yang berdiri dibelakang anak saya dengan posisi agak membungkuk. Ternyata orang tersebut sedang membuka retsleting dompet istri saya yang sedang dibawa oleh anak saya tersebut.
Jujur saja saya agak kaget melihat kejadian tersebut, setelah coba bertanya kepada yang bersangkutan ternyata yang bersangkutan jauh lebih galak dari pada saya. Tindakan ini cukup menjadi perhatian banyak pengunjung supermarket...
Sempat terjadi sedikit baku hantam antara saya dengan pencoper tersebut, setelah dipisahkan sang pencopet pergi sambil memaki-maki. Kejadian tersebut agaknya cukup membuat kaget para pengunjung, lalu ada seorang engunjung yang berteriak jika orang tersebut lari berarti dialah pencopetnya. Akhirnya pencopet tersebut bisa diamankan oleh keamanan supermarket. Dan saya lihat sang pencopet beberapa kali mendapat pukulan dari beberapa pengunjung bahkan pekerja supermarket.
Alhamdulillah isi dompet istri saya tidak ada yang hilang, baru terbuka saja retsletingnya.Jika terlambat mungkin isi dompet istrisaya sudah berpindah ke pencopet.
Ternyata kejadian tersebut cukup membuat repot saya, karena pihak keamanan supermarket meminta saya untuk membuat berita acara dan lainnya agar sang pencopet bisa diserahkan ke pihak yang berwajib. Kenapa saya bilang repot karena saya khawatir besok atau lusa saya harus menghadap ke pihak berwajib mungkin sebagai saksi atau lainnya.
Mungkin apa yang saya lakukan itu salah, tapi mau apalagi karena yang namanya berurusan dengan pihak berwajib itu cukup merepotkan. Karena saya pernah berurusan dengan pihak berwajib sewaktu mengalami kehilangan kendaraan bermotor. Untuk mengurus surat-surat untuk keperluan klaim asuransi, ternyata saya harus membayar dengan jumlah yang tidak sedikit.
Mudah-mudahan pengalaman ini bisa menjadikan semua lebih berhati-hati lagi terhadap pencopet...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H