1. Proses Review yang Panjang
Salah satu alasan utama lamanya waktu publikasi adalah proses peer review yang memerlukan waktu. Setelah manuskrip diajukan, editor perlu memeriksa kelayakan awal sebelum mengirimkan naskah ke reviewer. Reviewer kemudian membutuhkan waktu untuk membaca, mengevaluasi, dan memberikan masukan. Proses ini bisa memakan waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, tergantung pada jumlah revisi yang diperlukan.
2. Jumlah Naskah yang Masuk Sangat Banyak
Jurnal yang terindeks SINTA sering menerima ratusan hingga ribuan naskah dari penulis di seluruh Indonesia. Hal ini membuat editor harus memilah dan menyeleksi naskah dengan sangat teliti. Antrian panjang ini dapat memperpanjang waktu hingga keputusan diterbitkan.
3. Kekurangan Reviewer
Ketersediaan reviewer yang kompeten dan sesuai dengan topik penelitian juga menjadi tantangan. Dalam beberapa kasus, editor kesulitan menemukan reviewer yang bersedia atau memiliki waktu untuk meninjau naskah. Kekurangan reviewer ini dapat memperlambat proses secara signifikan.
4. Kualitas Naskah yang Tidak Memenuhi Standar
Naskah yang diajukan sering kali membutuhkan banyak perbaikan, baik dari segi tata bahasa, format, maupun substansi penelitian. Jika penulis tidak mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh jurnal, proses revisi menjadi lebih lama karena editor atau reviewer harus memberikan banyak catatan perbaikan.
5. Kesibukan Editor dan Tim Pengelola Jurnal
Tim pengelola jurnal, terutama pada jurnal yang dikelola oleh perguruan tinggi, seringkali memiliki tanggung jawab lain, seperti mengajar atau penelitian. Hal ini dapat memengaruhi kecepatan mereka dalam menangani proses editorial.
Tips untuk Mempercepat Proses Publikasi