Mohon tunggu...
Suhendar winner
Suhendar winner Mohon Tunggu... Freelancer & Blogger -

Mahasiswa/Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Marahi Ketika Hendak Pergi Anak Menangis, Ini adalah Moment Terbaik

3 Oktober 2017   22:50 Diperbarui: 3 Oktober 2017   22:53 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa hari ini saya sedikit sibuk. Karena baru saja pindah tempat dari Bandung ke Bogor. Lumayan cukup lelah. Saya akan menulis satu topik yang cukup menarik pada kesempatan ini. Saya yakin bagi yang sudah berkeluarga dan memilik anak kecil pasti mengalami hal ini. Mungkin sebagian orang tua ada yang belum sadar akan hal ini. Biasanya ketika kita akan kerja atau berpergian anak yang baru satu atau dua tahun suka menangis. Biasanya dia ingin ikut. Kadang kita merasa risi karena takut ada apa-apa kan. Yang repot kita juga nanti. Akhirnya kita pergi walaupun si anak tersebut menangis.

Saya jadi teringat kepada salah satu anak yang ditinggal orang tuanya di sebuah pesantren. Saya menyaksikan sendiri kejadian ini. Di mana anak itu menangis tersedu-sedu saat ibunya hendak pulang. Umur si anak kira-kira lima tahun. Saya sempat sedih melihatnya. Berkali-kali dia memeluk ibunya sambil menangis. Akhirnya kami harus memaksa dia untuk meninggalkan ibunya. 

Nah kejadian ini sering juga kita alami. Pernah kah kita berfikir ko bisa seperti ini. Hal yang sama juga ternyata dialami oleh guru saya, Yosef Budiman. Ini adalah moment mereka bersama orangtuanya. Kapan lagi mereka bisa menghabiskan waktu bersama ayah ibunya. Juga tidak hanya bagi mereka, ini kesempatan bagi kita sebagai orangtua. Karena seiring berjalannya waktu mereka akan memiliki kesibukannya masing-masing. 

Coba saja, saat mereka memasuki TK mereka akan sibuk bersama teman-temannya. Mengerjakan tugas-tugasnya. Mereka tidak lagi menangis ketika kita hendak berpergian. Berjalan seperti biasa saja. Belum lagi setelah itu mereka akan memasuki jenjang yang lebih sibuk. Melanjutkan sekolah SD, SMP, SMA dan Kuliah. Setelah itu mereka kerja dan menikah. Pesan dari peristiwa ini. Kita harus menggunakan kesempatan ini untuk mendekatkan diri dengan anak-anak. Gunakan waktu libur bersama anak-anak karena moment itu hanya terjadi sekali dalam hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun