Sebenarnya saya juga merasa tabu membahas soal ini. Karena kalau urusan "sex" orang cenderung tertutup dan malu-malu. Kebanyakan orang berpandangan bahwa sex sebagai sesuatu yang privet. Jadi gak usah dibicarakan di depan umum. Apalagi menyangkut aibnya. Bisa marah-marah kalau di sebar luaskan. Ya, siapa sih yang gak marah hehe. Malu nya kan minta ampun. Ups! Salah satu aktifitas yang dianggap buruk di masyarakat adalah onani atau mastrubasi. Kegitan ini biasanya dilakukan oleh kaum pria yang sudah beranjak dewasa. Tahukan kamu bahwa 95 persen pria melakukan onani. Berarti hampir sebagian laki-laki melakukan kegiatan tersebut.
Oh iya. Kalian tahu mastrubasi? Kalau belum tahu broswer saja di google nanti juga muncul ko hehe. Baiklah kita lanjutkan. Sebenarnya onani merupakan hal yang wajar jika dilakukan dengan tidak berlebihan. Kegiatan berlebihan misalnya melakukan mastrubasi lima kali dalam sehari. Dampak negatif dari onani membuat para pelakunya menjadi kecanduan. Seperti halnya rokok atau obat-obatan lainnya. Hal terkecil saja, bagi kalian perokok aktif tentu tidak bisa melepaskan rokok dalam seminggu saja. Â Karena memang sudah candu. Kegiatan tersebut bisa berhenti kalau ada niat untuk tidak merokok dan tidak membeli/meminta rokok lagi.Â
Judul artikel ini sedikit menarik memang. Saya ambil penelitian kecil-kecilan dari pengguna aplikasi Alodokter. Kalau kalian punya aplikasinya. Bisa ketik kata "onani" lalu masukkan di kotak pencarian. Disitulah kalian akan mendapatkan pertanyaan-pertanyaan terkait onani. Jumlah pertanyaan itu mencapai ratusan bahkan mungkin ribuan (saya tidak menghitungnya karena terlalu banyak hehe). Apa saja sih pertanyaan mereka? Dari pertanyaan-pertanyaan yang saya baca. Setidaknya ada tiga jenis pertanyaan.
1. Kebolehan beronani
Pertanyaan dari Arifta:
Bolehkah melakukan onani?
2. Dampak dari bahaya onani
 Pertanyaan dari Gusti Pabela:
 Dok apakah onani berbahaya? apa saja bahaya onani? jawab dengan jujur.
3. Solusi untuk berhenti onani
Pertanyaan dari Fauji Aje:Â