Kamu itu, puisi
Aku mencoba jujur pada keadaan
Bersahabat dengan kenyataan
Dan mencoba untuk terlihat baik baik saja di kemudian
Di mana semua terasa sulit , seperti menapak pada barisan duri yang kuanggap sebagai tempat peristirahatan
Rasanya baru kemarin,
Aku menukar rinduku debgan riuh candamu
Sebegitu hebatnya kau membuatku jatuh cinta
Kau ini makhluk tuhan yang menggemaskan
Ya, pun kau teramat menyebalkan
Selalu membuat rinduku tak tahu malu
Meronta meneriakiaku dengan lantang ,
Semua tentangmu
Namun
Pada akhirnya kau hanya sebatas cerita
Maafkan diriku yang akan tetap menghidupkanmu dalam puisi sejuta prosa
Karena jodoh bukan di tangan kita
Dengan cara ini
Aku merasa kau ada
Di sini, di sisi
Dalam palung hati
Dan akan abadi bersama cinta dalam bait-bait aksara
# RV
Ruang sepi,19 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H