Mohon tunggu...
Wawan tri
Wawan tri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan panjang

Sebuah hati serangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hatimu

16 Agustus 2018   06:37 Diperbarui: 16 Agustus 2018   07:35 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HATIMU

Aku lahir dari getaran sukmamu
selalu kuinginkan kamu
menjadi tempat harapku tempat pulangku
Karena merindukanmu masih sepanas matahari
Seindah senja yang sebentar lagi tertidur
Aku tak peduli dingin hatimu
Sedingin malam yang  menembus tulang tulangku
Sepanas siang yang menghitamkan kulitku

Berpuluh kali
Selalu kunikmati rindu itu
Sepanjang perjalanan pagi hingga pagi
Sepanjang lembah dan gunung
Sepanjang bibir bibir pantai yang mulai gersang
Bergeliat berpose dari tempat teramai hingga tersunyi

Hatiku telah menjadi batu
tak peduli panas hatimu
yang tak sepakat dengan harap dan doa malamku

Keputusan hatimu telah membunuh
Segala keindahan cinta yang tak terpaut raga
Dan bayanganmu adalah  tempat senyumku, gairah jiwaku
Juga amarahku

Suhawan tridoyo
Purwokerto
15 agustus 2018,   19:34

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun