Kopiku pagi ini hambar
Rekaman dirimu yang biasa kueja
Tampak kusut hingga dahiku berkerut
Mengurai, mencari sisa keelokkan
Sekuntum mawar yang kupetik telah layu
Belum sempat terkirim
Durinya merajamku
Kata berbusa merayu
Latah tak bermakna
Teriakku menjadi slogan kosong
Di keramaian
Hatimu telah merayu
Pesona memicu angan
Untuk melangit
Membelai bintang
Di keteduhan senyumanmu
Bersandar, berjuta mimpiku
Setelah syaraf otakku mengatakan cinta
Kepadamu
Sekuntum mawar cinta itu
Membuat tenagaku terkuras
Jiwaku terbaring lemas
Mengejar dirimu yang semu
Malam merangkak mengejar pagi
Bintang telah bersembunyi di awan
Gelap berlanjut sepi
Angin telah berkabar kepadaku
Perihal hati, yang sedingin sunyi
Gagapku bertubi
Karena rindu begitu memaksa
Ketika hati,
telah membacamu
Rasa rinduku yang terpatri
Berterbangan
Kata-katakupun terhapus
Tak bermawar
SUHAWAN TRIDOYO
Purwokerto,
24 April 2018, Â 07:15
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI