Mohon tunggu...
Wawan tri
Wawan tri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan panjang

Sebuah hati serangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintamu Memang Bukan Untukku

11 Desember 2017   08:38 Diperbarui: 11 Desember 2017   08:47 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Cintamu bukan untukku
10 DESEMBER 2017, 11:37
Cintamu memang bukan untukku..

Dirimu adalah harapan ku yang besar tentang masa depanku. Terangkai bersamamu. Menjadi keluarga  bahagia, dimana ada anak anak kita yang lucu  memanggil engkau ayah, memanggil aku ibu. Gmbaranku tentang dirimu, memang melambung di antara awan hingga aku sendiri tak lagi bisa melihat di mana kaki ini berpijak sungguh rasa itu demikian indah , demikian menggelora. Berawal dari seragam putih abu abu..itu. 

Semua bermula. Di awal pertemuan saat kulihat dirimu rasa debar dan malu menguasaiku,tingkahkupun  selalu salah di Setiap kehadiranmu, Aku terus berharap pertemuan selanjutnya mengiringi ,hingga uluran tangan ini kau terima sebagai salam perkenalan ku.

Entah kenapa ada rasa takutku, yangb  besar akan cinta ini  dan  bibirku terasa terkunci hngga diam adalah satu pilihanku sampai kita di ujung masa belajar. Lepas sudah semua anganku  tentang indah itu . engkau pergi melanjutkan studi . dan aku pun melanjutkan hidup di perantauan. 

Rasa itu menyertaiku. Hingga ku beranikan u tyuk berkirim surat. kedatangan balasanmu itu seperti petir yang menyambar ku sedemikian rupa...mengubah segala tentang jalan hidupku. Lamunanku. Ternyata rasa itu hanya aku yang punya.

Oh betapa perihnya rasaku. Setelah rasa itu  sedemikian dalam. Mengisi ruang hati. aku seperti di pantai  yang tergulung ombak  besar. Menerpaku menghancurkan semua lamunan Jawabanmu memaksaku untuk segera berhenti bermimpi tentang dirimu. Dirimu pun menjadi matahari sore yang tenggelam tanpa aku bisa mencegahnya.. Gelap dan gelap itulah yang kurasakan.

Aku terus mengikuti waktu,berharap, luka ini sembuh bersama secercah sinar yang datang di esok hari. Tapi di kedalaman hati tetap rasa sedih bersemayam. senyum ku yang ceria mengiringi hari berharap dengan penuh, ada hati yang bisa untuk berlabuh. 

Kubaca tanda, ku hitung waktu.. Luka ityu telah mengering bersama hadirnya hatiku yang baru . sekian waktu terus berjalan ,kini menemuimu lagi memang mermbashaghiakan..dan kuyakinkan hati ku . cintamu memang bukan untukku..
Seberapapun besarnya cintaku padamu ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun