Mohon tunggu...
Wawan tri
Wawan tri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan panjang

Sebuah hati serangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat kereta itu pergi

29 November 2017   06:52 Diperbarui: 29 November 2017   15:30 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Gadis berkerudung

27 NOVEMBER 2017, 06:31
Di Stasiun ini kembali rasaku terusik..
Padamu yang kini pergi dan tak kembali..
Saat ini aku harus kembali ke stasiun..
Hal yang tak lagi inghin kulakukan..
Kurencanakan semua Serapi mungkin
Jangan sampai Ada yang salah..
Aktifitas ku yang padat
Membuatku lelah
Hingga emosiku terkadang melonjak
Ketika mengalami sedikit kesulitan..
Saat printer itu tidak berjalan sebagaimana mestinya..
Saat inilah saat paling bahagia ku.
Saat senyum MU dengan ramah membantuku..
Malu itu yang kurasakan
Melihatmu dengan mudah mendapatkan tiket
Hingga kita sama sama tertawa untuk hal sekecil itu .
Senyum manismu menghujam hatiku..
Yang juga awal kesedihan ini..
Perjumpaan ini sangat berkesan..
Segala pembawaanmu..
Cara bicaramu..
Cara berkerudung..
Polosnya wajahmu tanpa bedak
Seakan melekat di mataku
Merasuki jiwa..
Bersermayam di hati.
Di kedalaman rasa yang tak lagi bisa diukur.
Binar matamu menemtramkan
Polos wajah tanpa makeup up itu..
Memancarkan sinar kebersihan hati
Yang selama ini ku cari..
Sosok sederhanamu menjadi kesempurnaan
Yanh melahirkan beribu harapan...
Memberiku semangat yang luar biasa.
Melambungkan mimpi dan harapan ku..
Agar engkau  bisa menjadi temanku
Mengarungi indahnya kehidupan ..
..
Wahai engkau gadis..
Berkerudung ...
Ke mana aku mencarimu...
Badanku bergemetar  
Memikirkanmu,
Mengingatmu,
Semua rasaku kurangkaian menjadi kalimat
Di antara ribuan kata yang ada di otakku..
Mewakili rasaku yang  menyesakkan..
Aku begitu terobsesi dengan dirimu..
jatuh cinta yang berlebih kepadamu
Sungguh membuat kesedihanku berlipat.
Wajah teduh dan polosmu..
Telah mengisi ruang hatikui..
Tanpa sela sedikitpun....
Masih terbayang  dengan jelas..
Semua obrolan singkat kita.
Matakupun tak pernah lepas
Memandangmu..
Aku terpesona dengan semua kesederhanaanmu...
Jujur sangat jujur..
aku sangat kehilangan dirimu..
Saat kereta itu membawamu pergi..
..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun