Gerakan Massal Udara Bersih Indonesia

Direktur FIELD Inonesia, Dr. Heru Setyoko, MM menyampaikan bahwa program Udara Bersih Indonesia (UBI) bertujuan untuk mengurangi kebakaran dan memperbaiki lingkungan.  Hal ini disampaikan pada saat penutupan acara pertemuan strategis program Udara Bersih Indonesia, di Jakarta, 20 Mai 2024. yang dihadiri oleh Koordinator kabupaten kader UBI dari 8 propinsi. program ini telah dilaksanakan di 29 Kabupaten.

Pada pertemuan ini, kader UBI saling berbagi pengalaman dalam melaksanakan teknik UBI dan Merencanakan untuk pengembangan kedepannya agar lebih banyak petani yang menerima manfaatnya.  Gerakan Massal Udara Bersih Indonesia (UBI) merupakan Komitmen dari Kader UBI dari 8 Propinsi yang hadir di Jakarta pada tanggal 17-20 Mei 2024. yang diwakili oleh Koordinator Kader UBI kabupaten. 

"Dari apa yang telah dilaksanakan selama ini, terbukti bahwa teknik pertanian UBI  dapat meningkatkan produksi dan meningkatan pendapatan masyarakat " kata Heru, sehingga hal baik ini perlu dikembangkan lebih luas lagi.

Muhammad Basyirudin Faisol, Fasilitator asal Lampung, mengatakan ada 4 teknik pertanian Udara Bersih yang dikembangkan yaitu Mulsa Tanpa Olah tanah (MTOT), Bedengan Kayu, Pupuk Daun dari Cangkang Telur, Lantai Ayam dari Seresah".

" Dengan teknik UBI, hasil pertanian yang kami lebih meningkat dari sebelumnya" kata Syukri Amin, petani Nanggro Aceh Darussalam.  Selain itu  Jannaturahimah dari Kalimantan Selatan, teknik UBI ini mengembalikan pertanian ke pertanian yang ramah lingkungan.

"Dari pengalaman di Sumatera Barat, terbukti bahwa terjadi peningkatan produksi padi dengan teknik MTOT dibandingkan konvensional, malahan ada yang sampai 100% " Ujar Rahmat Fauzan.

Program  Udara Bersih Indonesia yang difasilitasi FIELD INDONESIA dan Earthcare Foundation.

FIELD Indonesia (Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy -Indonesia) atau Inisiatif Petani untuk Ekologi Perikehidupan dan Demokrasi) adalah sebuah organisasi non pemerintah yang mendukung kelompok masyarakat marginal melalui pola pendidikan pemberdayaan. 

FIELD Indonesia didirikan pada bulan Juli 2001, dibentuk oleh alumni tim bantuan teknis FAO-Program PHT (Pengendalian Hama Terpadu) Asia (tahun 1998-2002), dan tim bantuan teknis FAO-Program Nasional PHT Indonesia (tahun 1989-2002) yang mendukung jaringan organisasi tani lokal dan Ikatan Petani PHT Indonesia. Sebagai sebuah organisasi non profit, FIELD Indonesia berharap dapat membantu masyarakat marjinal mendapatkan dan dapat mengelola kembali wilayah perikehidupannya untuk meningkatkan kesejahteraannya, serta bergerak untuk memperkuat demokrasi, keadilan, dan kesehatan lingkungan. 

Sehingga misi FIELD Indonesia dapat memfasilitasi masyarakat agar mampu memperkuat masyarakat petani yang rentan untuk menjadi pelaku dalam upaya memperjuangkan (terwujudnya) ekosistem lingkungan yang seimbang, dan memperoleh kehidupan yang layak, serta memperkuat gerakan masyarakat petani/pedesaan melalui pendidikan partisipatf, riset aksi dan penguatan jaringan organisasi petani.