Selama ini kita mengenal bahwa untuk bertani padi sawah selalu dilakukan pengolahan tanah, melakukan pengolahan tanah akan berpengaruh terhadap struktur tanah dan pH tanah. Sehingga perlu di pikirkan bersama mencari solusi agar tanah tidak di olah.Â
Selain itu juga sawah selama ini selalu digenang, hal ini berpengaruh terhadap jumlah mikroorganisme yang berada dalam tanah, juga berpengaruh terhadap pertumbuhan akar tanaman padi, sawah tergenang juga menyumbang gas metan yang berpengaruh terhadap pemanasan global.Â
Selain permasalahan tersebut, petani juga dihadapkan pada masalah hama keong dan gulma pada saat padi usia muda. Selama ini kebanyakan petani mengendalikan dengan dengan racun, dan ada juga yang dikendalikan secara alami.
Setelah panen, pada umumnya jerami masih dibakar, yang ikut menyumbangkan asap. Asap yang mengandung CO2 ikut menyumbang pemanasan global yang akan ikut berpengaruh terhadap perubahan iklim.
 Akan tetapi saat ini telah ada berkembang teknologi mulsa tanpa olah tanah untuk tanaman padi sawah
Penggunaan mulsa jerami bertujuan untuk melindungi tanah dari teriknya sinar matahari sehingga mempengaruhi suhu tanah, kelembaban tanah, mikroorganisme yang berada dalam tanah.
Berdasarkan pengalaman Zuki, dengan penggunaan mulsa jerami maka hama keong yang selama ini ditakutkan menyerang pada saat padi usia muda dapat teratasi. Selain itu gulma juga tidak berkembang karena tertutup oleh mulsa.
Sawah juga tidak digenang seperti biasanya.
Langkah mulsa tanpa olah tanah tanaman padi :
1. Membuat bedengan : lebar bedengan 1 - 1,5 M, parit dengan lebar 20 cm, dalam parit minimal 20 cm