Shin Tae Yong Dipecat !
By : Â Suhatman Pisang
Onde mande ! Saya bingung harus bersikap bagaimana soal ini. Saya bukan pemain sepakbola, bukan pula pengamat sepakbola atau pandit sepakbola Indonesia. Saya pasti tidak sekelas bung Towel, bung Bhinder, atau bung Jastin. Tapi saya adalah seorang penggemar sepakbola.
Setidaknya saya pernah menjadi pemain sepakbola kelas kampung, minimal saya pernah memperkuat tim sepakbola sekolah,atau sesekali main antar kampung di turnamen kampung ke kampung di kota Padang. Bapak saya penggila bola, sampai nama saya diberi nama pemain sepakbola yang legend di kota Padang.
Di mata saya sebagai seorang penulis yang hampir setiap hari menonton sepakbola, di TV atau sesekali di stadion. Tim nasional Indonesia sekarang merupakan suatu tim yang berbeda dibanding tim tim nasional yang pernah ada sebelumnya. Apakah ini faktor STY atau memang faktor pemain ? .
Perbedaan mendasar yang saya lihat saat ini, permainan Tim Nasional senior sudah jauh berbeda dari sisi cara bermain, passing, organisasi tim saat bertahan dna menyerang, bahkan mata saya sangat enak melihat tampilan timnas saat ini. Akui bahwa itu karena banyak pemain luar, pemain yang di datangkan instan.
Meski tidak selalu menang tapi keadaan permainan timnas sudah layak dianggap sebagai sebuah timnas. Wajar sudah menapaki level Asia.
Dalam ini saya melihat STY sudah meletakkan pondasi yang benar. Tinggal soal taktikal.
Ada pendapat termasuk dari ketua umum PSSI taktikal timnas tidak lancar karena soal bahasa. Mungkin iya, tapi apa itu seratus benar ? Entahlah, bukan kapasitas saya menilai karena saya seperti saya sebutkan di atas tadi.
Namun kalau saya melihat secara umum mungkin faktor U saya yang sudah menua ini, fakta yang tak bisa terbantah adalah : Inilah Indonesia ! Inilah dunia ! Inilah kehidupan ! Dan inilah sifat rata rata manusia ! Termasuk nitizen, mereka bebas menilai dan berpendapat.
" Sembilan ratus sembilan puluh sembilan kebaikan akan hilang oleh sebuah penilai yang dianggap salah! Apalagi kalau sudah niatnya untuk mengganti, seribu alasan do cari . Sabar STY .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H