Saya juga sering bersama beliau naik hely memantau keadaan mulai melihat asap tebal dari ketinggian, sampai melihat langsung kobaran api dari atas, begitu turun beliau dengan tegas memerintahkan tim manggala agni untuk memadamkan api.
Pengalaman naik hely ini ada catatan khusus bagi saya, yaitu ketika ada hely dari mabes polri yang datang ke Jambi, dari kantor saya di Jakarta saya dikabari bahwa saya termasuk salah jurnalis yang diajak untuk memantau dari udara kebakaran lahan di Propinsi Jambi.
Setelah menunggu lama , saat akan berangkat, ternyata saya tidak di perbolehkan naik, oleh kabid humas polda jambi waktu itu, dengan alasan ada pejabat Polda jambi ikut, jadi saya dicoret.
Saat saya ditinggalin itu, saya termenung di ruang VIP bandara Sultan Thaha Jambi, 10 menit kemudian mendarat pesawat Garuda dari Jakarta, salah seorang penumpangnya adalah Pak Zul, beliau mengarah ke ruang VIP bandara, saya berdiri dan menyalami beliau, lalu beliau bertanya ,"Kenapa dik ?" saya jawab, "Tadi mau terbang bang, naik hely, tapi ditinggalin, rencananya mau mantau kebakaran llahan bang " .
"Ya sudah kita naik sekarang " ujarnya     Beliau lalu memerintahkan stafnya untuk mempersiapkan sebuah hely yang sedang parkir di landasan pacu bandara Sultan Thaha Jambi, padahal saya tahu persis hely itu bukan milik pemda propinsi jambi, Tidak perlu waktu lama, akhirnya kami terbang, saya bisa mendapatkan gambar seperti apa yang saya mau dan perintah arah terbang tergantung pada "keenakan" saya mengambil gambar, akhirnya saya dapat gambar ekslusif. Dan tuga dari kantor terbayar.
Semoga kepedulian Zulkifli Nurdin terhadap kabut asap ini tertular pada anaknya .... Zumi Zola Zulkifli yang maju sebagai calon gubernur Jambi periode 2016-2021..........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H