Mohon tunggu...
Suharyo AP
Suharyo AP Mohon Tunggu... wiraswasta -

trainer dan penulis buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bangkit di saat Terpuruk

15 Juli 2013   05:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:32 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anak keledai selalu jatuh di lubang yang sama dua kali. Begitulah gambaran sikap dungu. Binatang ini tidak bisa mengambil pengalaman dari kejadian sebelumnya. Sementara orang bijak mengambil hikmah dari kejadian yang tidak mengenakkan. Peristiwa tersebut dijadikan sebagai guru kehidupan agar tidak terulang kembali.

Orang yang nasibnya terpuruk, pasti ada yang salah. Mungkin akibat dari kurang hati-hati, tidak punya ilmunya yang cukup, kurang bertanya pada orang lain, kurang modal, tidak tepat waktu, salah memilih teman, kurang mengukur kemampuan,  terlalu dan mudah percaya kepada orang lain, mudah menyalahkan orang lain, melimpahkan kegagalan kepada orang lain, selalu ingin sempurna, meminta layanan lebih, dll.

Agar tidak berlama-lama terpuruk. Ada beberapa resep. Antara lain, pertama, koreksi diri secara total terhap pikiran, sikap, keputusan langkah yang dilakukan.  Kedua, jangan berlama-lama bersedih karena hal itu akan buang-buang energi. Ketiga, cari jalan keluar yang tepat dengan melakukan komparabilitas kepada pihak lain yang lebih berpengalaman. Keempat, tak perlu menangisi kegagalan karena yang dibutuhan bukan seberapa banyak air mata yang tumpah, melainkan seberapa banyak keringat yang mengucur dari tubuh kita karena kerja kerja keras.

Kelima, jadikan kegagalan sebagai pelajaran berharga, jangan diulang dan jauh lebih hati-hati. Keenam, mintalah petunjuk kepada Perencana kehidupan ini yang dikenal dengan salat istikharah karena apapun yang kita lakukan mustahil tanpa restu dan ma’unahnya. Ketujuh, buat perencanaan yang matang agar tidak kekurangan sedikitpun. Kedelapan, lakukan semua perencanaan secara maksimal, tidak boleh setengah-setengah apalagi malas-masalan. Kesembilan, iringi dengan doa agar diberi kelancaran. Kesepuluh berserahdirilah kepada yang Maha Kuasa (tawakal) atas kerja yang kita lakukan.

Untuk mempercepat seseorang bisa bangkit dari keterpurukan, sebaiknya hindari kebiasaan berpikir negatif. Orang yang selalu negative thinking bisa merusak diri sendiri sehingga lambat untuk bangkit . Prof. Dr. Suhartono Taat Putra ahli syaraf dari Fakultas Kedokteran Unair Surabaya menjelaskan bahwa sistem imun atau kekebalan tubuh berhubungan erat dengan kerja otak seseorang.  Jika otak sehat maka tubuh menjadi sehat. Otak yang sehat menjadikan tubuh menjadi tenang, damai dan sejahtera (Radar Jember 29/4).

Lebih lanjut dia mengatakan, jika otak atau pikiran dipenuhi dengan prasangka negatif (negative thinking) akan mudah menimbulkan berbagai penyakit seperti stres, kanker, diabetes militusd, serta penyakit lainnya. “Itu sebsbnya otak harus selalu dikondisikan dalam keadaan sehat,” tegas guru besar ini. Agar otak sehat perlu mendapat asupan gizi yang cukup. Kalau otaknya sehat diprediksi manusia akan mencapai umur panjang. Umur manusia bisa mencapai maksimal 120 tahun dengan catatan otaknya normal dan sehat.

Di sinilah letak rahasia pentingnya membiasakan berpikir positif (positive thinking). Jika seseorang terbiasa postive thinking tubuh akan sehat, kekebalan tubuh meningkat sehingga penyakit akan jauh dari tubuhnya. Yang tidak kalah pentingnya, seseorang juga perlu berlapang dada, alias suka memaafkan. Dalam bahasa Al Quran, orang seperti ini adalah orang bertaqwa, yaitu mereka yang mampu menahan marah, dan suka memaafkan orang lain.

Inilah upaya seseorang jika ingin bangkit dari keterpurukan hidup. Semua orang pasti bisa melakukan hal ini. Hanya orang yang suka mengeluh sajalah yang akan berlama-lama dalam kondisi terpuruk jiwanya. Lain halnya seseorang yang tengah mengalami keterpurukan iman. Ia harus segera bangkit agar tidak terjadi hal-hal yang jauh lebih parah. Bagaimana cara bangkitnya? Menurut nabi, memperbaharui iman, memperbanyak membaca istigfar, membaca Al Quran, mendekati anak yatim, memintalah nasehat kepada kematian, dll.  (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun