Penghargaan Literasi Internasional UNESCO 2023: Enam Program Inovatif, Sebagai Praktik Baik
Tulisan ini akan menyampaikan praktik baik dari beberapa negara dalam upaya peningkatan literasi melalui kegiatan yang inovatif. Program inovatif dalam praktik baik bercirikan merupakan program kegiatan yang orisinal, melibatkan pemangku kepentingan, dan mempunyai sasaran tujuan peningkatan literasi kepada masyarakat khususnya Masyarakat terpencil dan berkebutuhan khusus. Â
Situs Web UNESCO pada tanggal 5 September 2023 memberitakan secara resmi dengan tajuk "2023 UNESCO International Literacy Prizes reward six innovative programmes". UNESCO pada tahun 2023 melalui Penghargaan Literasi Internasional menganugrahkan penghargaan Literasi Internasional 2023 kepada enam program inovatif literasi luar biasa dari Bangladesh, Republik Dominika, Finlandia, Pakistan, Afrika Selatan, dan Uganda.Penghargaan ini berdasarkan rekomendasi juri internasional.
Penganugrahan penghargaan Literasi Internasional 2023 diberikan pada peringatan Hari Aksara Internasional pada 8 September 2023 di Kantor Pusat UNESCO di Paris dengan tema "Promoting literacy for a world in transition: Building the foundations for sustainable and peaceful societies'
Tema ini mempromosikan literasi untuk dunia dalam transisi: Membangun fondasi bagi Masyarakat yang berkelanjutan dan damai.
UNESCO King Sejong Literacy Prize (Penghargaan Literasi King Sejong)
King Sejong Literacy Prize di sponsori oleh Pemerintah Republik Korea, mengakui kontribusi terhadap pengembangan literasi berbasis Bahasa Ibu. Diberikan kepada:
- The GraphoGames Programme bya GrnapGame Organization (Finlad). Program GraphoGame oleh Organisasi GraphGame (Filandia) untuk koleksi permainan literasi Tingkat atas dalam 14 bahasa berbeda dengan mengikutsertakan 5 juta pengguna. Versi baru sedang dikembangkan untuk mengajarkan keterampilan membaca dalam Bahasa Ibu kepada anak-anak dan orang dewasa
- The Himalayan Literacy Network (Pakistan). Jaringan Literasi Himalaya (Pakistan), sebuah organisasi non-pemerintah yang mendekatkan pendidikan pra-sekolah dan dasar bekualitas ke monunitas terpencil  Bakarrwal.Di didirakan pada tahun 204, program ini bertujuan untuk mengaju Gerakan literasi di kalangan pengembala nomaden yang berlokasi di Selatan Himalaya.
- The Africa e-Library project bay Snapplify (South Afrika). Proyek Perpustakaan Elektronik Afrika oleh Snapplify (Afrika Selatan), sebuah Perusahaan teknologi Pendidikan terkemuka yang menawarkan Solusi pembelajaran digital untuk individu dan isntitusi. Proyek ini didirikan pada tahun 2011 dan menyediakan akses ke ribuan e-book gratis dan konten Pendidikan sesuai kurikulum dalam berbagai Bahasa local.
Masing-masing dari tiga pemenang hadiah King Sejong Literacy Prize UNESCO menerima medali, sertifikat penghargaan, dan sumbangan sebesar US$ 20.000.
Penghargaan Literasi Internasional UNESCO 2023: Enam Program Inovatif dapat dijadikan praktik baik dalam pengajuan program inovatif UNESCO 2024 dari masing-masing negara di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H