Burung yang Sama Hinggap pada Dahan yang Sama
Cing Ato
#SarapanPagidenganMenulis
Sudah sebuah tabiat manusia selalu hidup bergerombol atau berteman. Maka itu, kita tidak bisa lepas dari seorang teman atau lebih. Sebenarnya dalam hidup ini bukan seberapa banyak kita berteman. Tetapi, seberapa besar kualitas dan kebermanfaatan seorang teman bagi diri kita.Â
Terus apakah mencari teman harus pilih-pilih? Tidak juga si. Maksudnya ketika kita berjumpa dengan teman-teman yang berpikiran negatif, pada pusaran zona nyaman, malas, hidup stagnan, dan lain-lainnya. Setidaknya dengan tipe -tipe seperti itu perlu menjaga jarak, agar kita tidak terperangkap di dalamnya.
Helmy Yahya dalam sebuah tayangan TikTok mengatakan:"Jangan berteman kepada teman yang toxic, teman yang tidak diperlukan, teman yang menghalangi Anda sukses, teman yang negatif. Hindari semua itu."
Lebih lanjut beliau menjelaskan bertemanlah kepada orang yang lebih. Lebih pintar, lebih religius, lebih kaya. Bukan kita deskrinatif. Setiap orang pasti mempunyai sisi kekurangan dan kelebihan. Hanya saja kalau kita ingin sukses bertemanlah kepada orang sukses. Burung yang sama akan hinggap pada dahan yang sama.
Kalau dipikir lebih dalam tidak mungkin orang yang berpikiran negatif berteman dengan orang yang berpikiran positif. Sudah dipastikan akan selalu bertolak belakang. Maling akan berkomunitas dengan maling dan orang baik akan berkomunitas dengan orang baik pula. Seseorang itu akan berkumpul pada komunitas yang sama.Â
Dalam menggapai kesuksesan memang kita harus berteman kepada orang yang lebih dari kita. Kita akan belajar denganya bagaimana langkah-langkah menuju kesuksesan itu. Andaikan kita gagal di tengah jalan, ia akan memberikan semangat sehingga kita bangkit kembali.
Berbeda dengan teman toxic. Mereka bukan memberi semangat malah justru mematahkan semangat. Pupuslah sudah harapan dan tenggelam kita bersamanya.