Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurikulum Merdeka: Workshop Kurikulum Merdeka MTs N 5 Jakarta dari Kita untuk Kita

13 Juli 2023   07:28 Diperbarui: 13 Juli 2023   11:00 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MTsN 5 Jakarta (Dokpri)

Kurikulum Merdeka: Workshop Kurikulum Merdeka MTs N 5 Jakarta dari Kita untuk Kita

Cing Ato

#SarapanPagidenganMenulis

Rabu, 12 Juli 2023 MTsN 5 Jakarta mengadakan workshop Kurikulum Merdeka. Bertempat di aula gedung MTs N 5 Jakarta.
Di hadiri oleh seluruh guru yang mengajar di kelas 7 dan 8. Kebetulan penerapan kurikulum merdeka baru di kelas 7 dan 8, sementara kelas 9 masih menggunakan kurikulum 2013.

Workshop di buka oleh kepala madrasah MTs N 5 Jakarta bapak Drs. H. Abdul Munif. Dalam kesempatan itu beliau menekankan pada intinya kurikulum merdeka itu ada 3 aspek yang perlu diperhatikan. Pertama, materi yang disampaikan guru adalah materi esensialnya saja. Kedua, perangkat pembelajaran menerapkan berbagai macam strategi pembelajaran. Ketiga, pleksibel, artinya semua diserahkan kepada guru untuk mengolahnya.

Dalam kesempatan itu materi workshop di sampaikan oleh para narasumber dari guru MTs N 5 Jakarta sendiri. Sri Mulyaningsih, S.Ag materi Implementasi Kurikulum Merdeka, Drs.Siti Hajar materi Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, dan Alur Tujuan Pembelajaran, sementara Nani Silfana, S.Pd. materi Proyek Penguatan Profil  Pelajar Pancasila (P5). Maka itu, penulis memberikan judul Workshop Kurikulum Merdeka MTs N 5 Jakarta dari Kita untuk Kita.

Workshop dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 12 dan 21 Juli 2023. Setidaknya dari kegiatan ini diharapkan guru-guru yang mengajar di kelas 7 dan 8 dapat memahami kurikulum merdeka dan dapat menerapkan dalam kegiatan pembelajaran.

Biasanya para guru masih gagap terhadap sesuatu yang baru. Istilah mereka berjalan masih meraba-raba ketika pelaksanaan kurikulum itu diterapkan. Dalam kurikulum baru, pasti mempunyai katariktik tersendiri untuk membedakan dari kurikulum sebelumnya. Terutama pada istilah -istilah baru dan istilah -istilah asing. Kalau dilihat sepintas tak ada bedanya, hanya titik tekannya saja yang berbeda.

Perubahan kurikulum suatu yang pasti, tidak boleh tidak guru harus mengikuti perubahan itu. Jangan sampai seperti istilah iklan tempo dahulu"Apapun makanannya, minumnya tetap teh Sosro" kalau kita kaitkan dengan perubahan kurikulum"Apapun kurikulumnya, mengajarnya tetap itu-itu saja."

Setidaknya sebagai guru terus mengikuti perkembangan yang terjadi dan terus banyak mencari informasi baik lewat internet maupun buku-buku. Guru harus terus belajar dan jangan berhenti untuk belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun