Dibutuhkan Sebuah Kepedulian Terhadap anak-anak, ketika berlangsungnya salat berjama'ah.
Cing Ato
#SarapanPagiDenganMenulis
Pernahkah Anda menemukan anak-anak yang bercanda atau berbicara, ketika melaksanakan salat berjamaah di masjid atau musala? Penulis yakin pernah, terus apa yang Anda perbuat terhadap anak-anak? Anda diamkan saja atau Anda hardik/usir dari musala.
Ketika Anda melakukan semacam itu, berarti Anda tidak peduli dengan anak-anak itu. Membiarkan anak-anak bercanda, ketika salat berjamaah, sama saja membiarkan anak-anak tercebur dalam kubangan ketidakbaikan.Â
Ketika Anda menghardik/mengusirnya, sama saja Anda membiarkan anak-anak jauh dari masjid / musala. Hal ini lebih parah. Anak-anak mau datang ke masjid/musala itu sangat bagus, daripada mereka berkeliaran di jalan.
Terus apa yang harus Anda lakukan agar anak-anak yang sudah datang ke masjid/musala agar tidak menggangu orang yang sedang salat? Ada beberapa langkah untuk mengantisipasi. Di antaranya, yaitu:
Pertama, menasehati. Di antara sifat anak-anak itu ingin diperhatikan. Maka itu, orang yang lebih dewasa berkewajiban untuk senantiasa memperhatikan mereka. Tidak perlu ditakut-takuti, diancam, apalagi sampai memukul. Cukup dinasehati secara baik-baik.Â
Kedua, didampingi. Bukan saja dinasehati, tapi perlu ada pendampingan. Jangan kumpulkan mereka pada satu shaf/baris. Harus ada orang dewasa di antara mereka untuk memutus mata rantai. Setidaknya hal ini bisa mengurangi bercandanya mereka pada saat salat.
Ketiga, petugas khusus. Karakter anak-anak satu sama lain berbeda. Ada yang dinasehati dan didampingi langsung tertib. Tetapi, ada anak yang agak "nakal". Ketika yang mendampingi sudah masuk salat, mereka ambil kesempatan untuk bercanda dan ngobrol lagi. Mereka beranggapan, ketika petugasnya sedang melakukan salat, tidak mungkin menghardiknya.