2. Kegiatan literasi. Kegiatan literasi terus digalakkan, agar para siswa mempunyai nilai kesungguhan untuk membaca buku, khususnya buku pelajaran. Karena, dewasa ini hampir semua peserta didik enggan untuk membaca buku, Karena pengaruh dari smartphone.
3. Perlu adanya kerjasama pihak sekolah dan orang tua. Bersebab virus Corona di mana kegiatan pembelajaran memakai sistem jarak jauh yang menggunakan smartphone. Namun, yang terjadi di lapangan banyak peserta didik lebih asyik bermain game, Tik-tok, dan melihat tayangan lainya daripada untuk belajar.
4. Peninjauan ulang jadwal ekskul. Kegiatan ekskul sebaiknya tidak menggunakan hari efektif. Terkadang mereka yang ikut ekskul pulang dari sekolah sudah terlalu sore. Sampai di rumah sudah letih dan pada gilirannya enggan untuk membaca pelajaran untuk materi esok hari.
5. Perlu adanya siswa tinggal kelas. Tentunya setelah adanya usaha maksimal pendidik mengadakan penilaian dan juga dilhat dari tingkah laku/akhlak peserta didik.
Tinggal kelas diharapkan menjadi efek jera bagi para siswa yang enggan untuk belajar. Setidaknya dengan tidak naik kelas membuat peserta didik lain berpikir dua kali jika, mereka tidak belajar. Konsekwensinya mereka tidak naik kelas.
Sementara untuk pendidik terus memantaskan diri menjadi pendidik yang terbaik. Dengan terus meningkatkan kualitas diri.
Demikian semoga menjadi perhatian bagi sekolah untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, agar menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H