Cing Ato
#Catatanhariangurubloggermadrasah
#ceritamistisdibalikmegahnyagedungmtsn5Jakarta
Ketika pembangunan masjid masih berlangsung, kebetulan penulis mendapat mandat sebagai pengawas pembangunan. Hampir setiap hari penulis sering mengontrol hingga hampir semua pekerja penulis kenal.
Bahkan ketika pemasangan lampu hias penulis terjun langsung memasang lampu-lampu hias. Bahkan mengecat langit-langit masjid sambil merangkak di batang bambu. Terpeleset sedikit saja bisa terjatuh ke lantai dasar. Karena penulis hobibekerja seperti itu. Ya, sudah dikerjakan saja.
Penulis tidak perhitungan terkadang cat yang ada di rumah dibawa untuk mengecat langit-langit masjid agar penuh warna warni.
Untuk mempercantik tampilan masjid, hampir semua dinding masjid diberi ubin dan tiang-tiang pun diperbesar dan dilapisi ubin dan bawahnya diberi ornamen.
Bergantinya kepala madrasah berganti pula para pekerja bangunan. Tapi pengawasan tetap penulis kerjakan sampai usai pembangunan. Sempat pembangunan dihentikan, karena ada masalah dengan pimpinan. Setelah pimpinan lengser pembangunan diaktifkan kembali.
Ketika pinishing masih tersisah dua pekerja dan kebetulan rumahnya di luar kota. Terpaksa tidur di ruang UKS. Hari pertama tidur di ruang UKS biasa-biasa saja. Namun, hari berikutnya sungguh mencekam. Ketika mereka sedang tiduran tiba-tiba ada makhluk penghuni ruang UKS marah dan makhluk itu melempar baskom(tempat cuci tangan para suster kalau di rumah sakit). Baskom pun terbang ke arah pekerja. Beliau berdua kaget bukan kepalang.
Pagi-pagi sekali penulis melihat  beliau berdua  sedang duduk di kursi panjang di depan UKS sambil bengong. Ketika penulis temui beliau tidak bercerita tentang peristiwa semalam. Beliau bercerita kepada para pramubakti madrasah. Kebetulan ada beberapa pramubakti yang tinggal di madrasah. Selanjutnya pramubakti menyampaikan informasi kepada penulis.
Keesokan malam beliau tidak berani lagi tidur di ruang UKS. Pekerja itu pindah ke belakang dekat aula madrasah.
Begitulah ceritanya. Padahal sekarang penulis yang sering istirahat siang di ruang UKS. Ada rasa iseng juga si, jika sedang sendirian. Tapi, terkadang penulis pasrah saja. Abis mau bagaimana lagi penulis dalam keterbatasan, yang terpenting tidak menampakkan saja  dan tidak saling mengganggu.