Mohon tunggu...
suhartini pekapari
suhartini pekapari Mohon Tunggu... -

Mahasiswi program studi Bahasa Inggris, jurusan PBS, Universitas Nusa Cendana, Kupang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

DENDAM = PERANG

2 Juni 2012   06:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:29 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh: Suhartini Pekapari

Pada bulan April tahun 2012 baru-baru ini, teman saya dikhianati oleh pacarnya. Dengan semangat membalas dendam, ia menghubungi dua gadis lain yang menjadi selingkuhan pacarnya. Merasa dikhianati dan dibodohi, mereka pun menyetujui rencana pembalasan dendam teman saya itu. Keesokan harinya, setelah pembalasan dendam tersebut, ia berkata pada saya bahwa dendamnya belum terpuaskan. Ia merasa perlu untuk menyusun rencana pembalasan yang lebih kejam lagi. Untungnya sebelum hal itu terjadi, ia sudah dapat memaafkan pacarnya dan kemudian mereka bersatu lagi. Tetapi, apa yang akan terjadi bila ia sempat melakukannya? Mungkin saja lelaki itu mendendam dan melancarkan serangan balasan. Sudah pasti teman saya pun tidak akan tinggal diam. Hal ini akan menjadi lingkaran dendam yang tidak akan ada habisnya yang kemudian akan menyeret keluarga mereka dalam peperangan antar keluarga. Benar-benar suatu kesia-siaan! Yang ingin saya katakan adalah dendam dapat menjadi salah satu alasan untuk berperang. Pembaca akan bertanya-tanya: “Apakah benar dendam dapat memicu peperangan?


Dendam merupakan suatu perasaan memusuhi sebagai akibat dari perlakuan buruk yang dialami dan diikuti oleh keinginan untuk membalasnya. Bentuk pembalasan dendam dapat diwujudkan dengan melakukan hal buruk yang sama dengan yang diterima oleh si pembalas dendam terhadap si pelaku, atau bisa juga si pembalas dendam melakukan hal yang bahkan lebih buruk lagi. Dendam dapat memicu konflik kecil yang kemudian semakin membesar bila tidak ada keinginan untuk saling memaafkan. Perang merupakan salah satu akibat dari rasa dendam. Begitu banyak nyawa yang tidak bersalah menjadi korban di dalamnya.


Berikut ini merupakan beberapa perang yang diakibatkan oleh rasa dendam. Pertama, Perang Dunia I (PD1) pada tahun 1914-1918. Salah satu penyebab berlangsungnya PD1 yaitu rasa dendam Austria atas terbunuhnya Putra Mahkota Austria, Frans Ferdinand, oleh anggota kelompok teroris Serbia. Perang ini menewaskan lebih dari 40 juta orang, termasuk sekitar 20 juta kematian militer dan sipil. Kedua, Perang Dunia II (PD2) pada tahun 1939-1945. Salah satu penyebab berlangsungnya PD II ini yaitu keinginan Perancis untuk membalaskan dendam terhadap Jerman atas kekalahan yang diterimanya pada perang tahun 1870-1871. Perang ini menewaskan lebih dari 70 juta orang, mayoritas warga sipil. Ketiga, Perang Arab-Israel pada tahun 1967. Salah satu penyebab yang memicu timbulnya perang ini yaitu rasa dendam Arab atas kekalahannya pada perang Arab-Israel di tahun 1948 dan 1956. Perang ini menewaskan 21.779 orang.

Dari pemaparan di atas, dapat kita simpulkan bahwa memang benar dendam dapat menjadi sebab suatu peperangan. Bahkan perang-perang besar yang telah disebutkan di atas disebabkan oleh dendam. Sungguh disayangkan begitu banyak korban jiwa melayang sebagai akibat terjadinya peperangan-peperangan tersebut. Hidup akan menjadi lebih indah bila manusia mampu untuk saling memaafkan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun