Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi feedback secara  terbuka,  memberi  komentar,  serta membagi informasi  dalam  waktu  yang  cepat dan tak terbatas. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam  kehidupan seseorang.  Seseorang  yang awalnya  kecil  bisa  menjadi  besar  dengan media sosial, atau sebaliknya.
Bagi masyarakat khususnya  kalangan  remaja, media  sosial sudah  menjadi  candu  yang  membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Kalangan  remaja  yang  mempunyai media sosial biasanya  memposting  tentang kegiatan  pribadinya,  curhatannya,  serta  foto-foto  bersama teman.Â
Dalam  media  sosial siapapun  dapat  dengan  bebas  berkomentar serta  menyalurkan  pendapatnya  tanpa  rasa khawatir. Hal  ini dikarenakan dalam  internet khususnya  media  sosial  sangat  mudah memalsukan  jati  diri  atau  melakukan kejahatan. Padahal dalam perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan  bergaul  bersama  teman  sebayanya.
Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa  semakin  aktif  dirinya  di  media  sosial maka  mereka  akan  semakin  dianggap  keren dan  gaul.  Sedangkan  remaja  yang  tidak mempunyai  media  sosial  biasanya  dianggap kuno  atau  ketinggalan  jaman  dan  kurang bergaul.
Masa remaja menunjukan dengan jelas sifat transisi atau  peralihan  karena  remaja  belum memperoleh  status  dewasa  dan  tidak  lagi memiliki status anak. Hal  tersebut  sesuai  dengan  teori perkembangan  remaja  yang  mengatakan bahwa  masa  remaja  merupakan  masa perkembangan  dalam  segala  hal.  Sehingga menjadi  labil  atau  mudah  dipengaruhi merupakan suatu ciri dari remaja sendiri.
Kaum  remaja  saat  ini sangat ketergantungan terhadap media sosial. Mereka  begitu  identik  dengan  smartphone yang  hampir  24  jam  berada  di tangan  dan sangat sibuk berselancar di dunia  online  yang seakan  tidak  pernah  berhenti.  Apalagi  kini untuk  mengakses  facebook  atau  twitter misalnya, bisa dilakukan  dimana  saja  dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone.
Media  sosial  merupakan  bagian  dari  internet. Penggunaan  internet  dapat dikatakan  juga  sebagai  penggunaan  media  sosial.  Perilaku  penggunaan  internet dilihat  dari  intensitas  penggunaan  internet  menurut  Horrigan  (2000),  yakni frekuensi  dan durasi  pengguna internet.  The Graphic, Visualization  and  Usability Center, the  Georgia  Institute  of  Technology  (Surya  2002)  menggolongkan pengguna  internet  menjadi  tiga  kategori  berdasarkan  intensitas  internet  yang digunakan:
a.  Heavy users  adalah pengguna dengan intensitas internet lebih dari 40 jam per bulan;
b.  Medium users adalah pengguna dengan intensitas  antara 10  sampai 40 jam per bulan; dan
c. Â Light users adalah pengguna dengan intensitas kurang dari 10 jam per bulan.
Secara  garis  besar  media  sosial  bisa dikatakan  sebagai  sebuah media  online, dimana  para  penggunanya  (user)  dapat berbagi,  berpartisipasi,  dan menciptakan akun  berupa  blog,  forum,  dan  jejaring sosial  menggunakan  aplikasi  berbasis internet  yang  didukung  oleh  teknologi Informasi untuk  menciptakan  ruang dunia  virtual.