Mohon tunggu...
Suhartatik
Suhartatik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Malang

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

DIY Reed Diffuser: Manfaatkan Limbah Minyak Goreng untuk Aromaterapi Ramah Lingkungan

25 Mei 2024   21:02 Diperbarui: 25 Mei 2024   21:03 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa sangka limbah minyak goreng bekas di dapur kalian bisa diubah menjadi lilin aromaterapi ramah lingkungan yang cantik dan menyegarkan? Ya, kalian bisa membuat reed diffuser sendiri dengan memanfaatkan limbah minyak goreng dan bahan-bahan sederhana lainnya.

Meningkatnya jumlah restoran, baik kecil maupun besar di Indonesia memicu lonjakan permintaan minyak goreng. Hal ini berdampak pada peningkatan volume limbah minyak goreng (minyak jelantah) yang dihasilkan. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, jumlah timbulan limbah B3 kategori minyak goreng di Indonesia mencapai 2,3 juta ton per tahun. Sehingga perlu tindakan pengolahan limbah minyak goreng dengan baik.

Di restoran besar, limbah minyak yang dihasilkan akan diolah dan disaring melalui grease trap waste, sehingga air di dalam minyak dapat tersaring. Sayangnya, pada restoran kecil termasuk UMKM di Indonesia pengolahan limbah minyak goreng masih belum optimal dikarenakan pengusaha kecil yang membuang minyak jelantah sembarangan ke saluran air, tanah atau bahkan langsung ke lingkungan. Dampak pencemaran pembuangan tersebut tidak hanya terbatas pada lingkungan, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Pencemaran air tanah oleh minyak jelantah dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan kanker. 

Tahukah kalian, bahwa minyak jelantah dapat diolah menjadi produk bermanfaat, salah satunya yaitu lilin aromaterapi ramah lingkungan? Apa itu Lilin Aromaterapi Ramah Lingkungan? Lilin aromaterapi ramah lingkungan adalah lilin yang terbuat dari bahan dasar minyak jelantah, dengan tambahan essential oil untuk menghasilkan aroma terapi yang menenangkan. Limbah minyak goreng dapat disulap menjadi pengharum ruangan alami yang cantik dan ramah lingkungan, yaitu reed diffuser. Tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan dan estetika, pengolahan limbah minyak goreng menjadi reed diffuser juga berkontribusi terhadap pencapaian beberapa SDGs, diantaranya 

SDGs 6 Air bersih dan sanitasi yang layak, limbah minyak goreng yang dibuang sembarangan dapat mencemari air tanah dan sumber air lainnya. Dengan mengolahnya menjadi reed diffuser, kita dapat mengurangi jumlah limbah minyak goreng yang dibuang dan melindungi sumber air bersih.

SDGs 12 Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, limbah minyak goreng merupakan salah satu penyumbang terbesar timbunan sampah. Dengan mengolahnya menjadi reed diffuser, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan berkontribusi pada konsumsi dan produksi yang lebih bertanggung jawab. Selain itu,  Reed diffuser memanfaatkan limbah minyak goreng, yang merupakan material yang telah dibuang dan tidak terpakai. Hal ini sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular yang menekankan pada pemanfaatan kembali material untuk mengurangi limbah dan memperpanjang siklus hidup produk. 

SDGs 13 Tindakan terhadap perubahan iklim, produksi reed diffuser menggunakan bahan-bahan sederhana dan tidak memerlukan energi yang besar. Hal ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap upaya mitigasi perubahan iklim.

SDGs 15 Kehidupan di darat, limbah minyak goreng yang dibuang di tanah dapat mencemari tanah dan merusak ekosistem. Dengan mengolahnya menjadi reed diffuser, kita dapat mengurangi pencemaran tanah dan melindungi kehidupan di darat. Pengolahan limbah minyak goreng menjadi reed diffuser merupakan contoh praktik yang berkelanjutan dan berkontribusi terhadap pencapaian beberapa SDGs. Dengan melakukan praktik ini, kita dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Selain itu, membuat reed diffuser sendiri dari limbah minyak goreng merupakan cara yang mudah, kreatif, dan ramah lingkungan untuk menikmati aromaterapi di rumah. Selain itu, reed diffuser DIY ini juga bisa menjadi hadiah yang unik dan personal untuk orang terkasih. Proses pembuatan reed diffuser dari limbah minyak goreng terbilang mudah dan menyenangkan. Bahan-bahan yang dibutuhkan pun sederhana, berikut panduannya: 


Bahan-bahan:

1. Botol kaca bekas (pilih botol dengan desain yang menarik)

2. Limbah minyak goreng

3. Arang

4. Alkohol (misalnya, vodka atau etanol)

5. Essential oil pilihan Anda (misalnya, lavender, lemon, peppermint)

6. Rotan atau bambu (sebagai diffuser stick)

7. Hiasan (opsional, misalnya, pita, bunga kering) 

Langkah-langkah:

1. Campurkan limbah minyak goreng dengan menggunakan arang aktif selama 1 hari untuk menjernihkan minyak lalu saring. 

dokpri
dokpri

2. Setelah itu campurkan 20 ml limbah minyak goreng yang telah dijernihkan dengan 10 ml alkohol dan 30 tetes minyak esensial. 

dokpri
dokpri

3. Tuang didalam botol kaca bekas dan aduk dengan menggunakan rotan atau lidi. 

4. Tambahkan hiasan di atasnya menggunakan bunga kering, pita, atau dekorasi lainnya sesuai selera (opsional).


Manfaat membuat reed diffuser dari limbah minyak goreng tidak hanya sebatas menghasilkan pengharum ruangan yang cantik dan alami, tapi juga dapat meningkatkan mood dan relaksasi, menciptakan suasana yang nyaman dan menyegarkan, ramah lingkungan dan hemat biaya. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan contoh penerapan materi pencemaran lingkungan di kelas IPA. Dengan mengolah limbah minyak goreng menjadi reed diffuser, kita dapat membantu mengurangi pencemaran air dan menjaga kelestarian lingkungan.

Selain itu, program ini juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa Departemen Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang, para mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka pelajari di kelas. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan. Dengan sedikit kreativitas dan semangat, kita dapat berkontribusi untuk bumi yang lebih bersih dan sehat.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun