Mohon tunggu...
Suhartanti
Suhartanti Mohon Tunggu... Freelancer - Konseptor, Graphic Designer.

Saya hanya perempuan biasa yang gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebaikan Internet Sebagai Alat untuk Mengeksplorasi Ide dan Kreativitas Tanpa Batas

17 Juli 2022   14:24 Diperbarui: 17 Juli 2022   14:31 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pixabay.com/images/id-4035982/

Mengenai bidang kreatif & budaya, tentu tak lepas dari sejarah industri kreatif itu sendiri sebagai awal dari jejak langkah. Hingga akhirnya, dalam industri kreatif tercipta kolaborasi antara budaya dan teknologi.  Sejarah industri kreatif berawal dari keterpurukan perekonomian di negara Inggris sekitar tahun 1990-an. Pada saat itu seorang Tony Blair menyalonkan diri sebagai Perdana Menteri. Kemudian, ia menawarkan sebuah gagasan yang berupa pendanaan untuk mengembangkan bakat-bakat masyarakat di Inggris. Setelah Tony Blair dinyatakan menang dalam pemilihan umum tahun 1997, Department Creative, Media, and Sports membentuk Creative Industri Task Force yang diperuntukan kepada masyarakat Inggris dalam meningkatkan kesadaran perihal peran penting industri kreatif pada pertumbuhan ekonomi.

Kemudian, muncul berbagai macam penjabaran serta definisi tentang industri kreatif. Salah satunya lamanwww.sampoernauniversity.ac.id  yang menjelaskan bahwa industri kreatif adalah suatu kegiatan perekonomian yang dibuat dari hasil ide, kemampuan, dan kreativitas dari seseorang atau bisa dibilang industri kreatif ini adalah proses memproduksi barang atau jasa dengan melalui proses kreatif di dalamnya.

Oleh karena itu, saya sebagai seorang yang bekerja di industri kreatif, terutama di subsektor penerbitan buku memang sudah seharusnya untuk selalu memacu diri dalam berpikir kreatif agar dapat menelurkan ide-ide yang cemerlang guna menghasilkan sumbangsih karya pada buku yang akan diterbitkan. Ide-ide yang cemerlang ini tentu tidak akan saya dapatkan jika saya hanya berdiam diri; tidak berpikir maupun bergerak.

Dalam menelurkan ide-ide, tentu saja memerlukan yang namanya inspirasi. Lalu, bagaimana caranya menemukan inspirasi? Perlu kita ketahui bahwa untuk saat ini menemukan inspirasi itu begitu mudah, cepat, bahkan dunia serasa ada dalam genggaman. Seperti tagline-nya Telkom Indonesia, “The world in your hand.” Mau tahukah caranya? Yap, Salah satu cara untuk menemukan inspirasi dengan mudah dan cepat yaitu dengan menggunakan internet!

Internet pada zaman sekarang sangat mudah dan fleksibel untuk diakses. Apalagi jika fitur-fitur canggih dan lengkap  di smartphone sangat mendukung untuk aktivitas dengan mobilitas yang tinggi. Ditambah lagi jika menggunakan IndiHome yang merupakan internetnya Indonesia. Selain itu, IndiHome kerapkali memberi penawaran promo atau reward menarik kepada para pelanggannya. Dengan Indihome kita bisa melakukan aktivitas tanpa batas.

Tidak seperti kali pertama saya mengenal internet. Saat itu saya duduk di bangku kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Diperkirakan sekitar tahun 2009. Tahun yang mana warnet belum masuk ke desa yang saya tinggali, ponsel masih jadul (no internet), ketika saya ingin mengakses internet  dengan mudah dan nyaman mau-tidak mau harus menempuh jarak yang jauh menuju warnet yang berada di kota.

Bagi saya, internet itu bagaikan pintu kemana saja. Karena dengan internet,  saya dapat menjelajah banyak hal yang belum saya ketahui sebelumnya. Bahkan, internet dapat  mematahkan sesuatu yang awalnya tidak mungkin menjadi mungkin, yang awalnya hanya angan-angan belaka tidak dinyana menjadi hal yang nyata.

Seperti ketika saya belajar dan meneroka membuat kerajinan tangan dari kain flanel pada tahun 2012. Kala itu ponsel saya masih belum canggih dari segi kualitas kamera maupun penyimpanan. Namun, ponsel saya dapat mengakses jaringan internet. Saat belajar membuat hasta karya dari kain flannel, saya hanya cukup membuka browser di ponsel, lalu berselancar mencari cara membuatnya dengan timeline yang begitu singkat. Dengan kata lain, tidak perlu bersusah payah menempuh jarak  ke warnet, perpustakaan, atau  ke toko buku hanya untuk mencari tahu cara membuat kerajinan tangan dari kain flannel.

Dengan berbagai inspirasi yang saya dapatkan, saya pun mencoba mengkreasikan batik sebagai budaya Indonesia, lalu dipadupadankan dengan kain flannel dalam sebuah hasta karya berupa gantungan kunci dan pin jilbab. Kemudian, ketika sudah cukup layak hasil tangan saya dan memilliki nilai untuk dijual, saya pun memberanikan diri untuk menerima pesanan.

Saya masih ingat betul, pada saat itu paket data  sebesar 1 giga byte dapat bertahan hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Oleh karena itu, saya seperti candu dengan informasi yang saya dapatkan dari internet pada setiap detiknya. Apalagi jika berkaitan dengan hal-hal yang mengasah kreativitas dan tentang budaya/culture  yang belum saya ketahui sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun