Mohon tunggu...
Suharni Nyambu
Suharni Nyambu Mohon Tunggu... Guru - Sebagai guru, saya menulis untuk berbagi pengetahuan dan inspirasi, membangun jembatan hati dan pikiran.

Saya adalah seorang pendidik yang suka menulis, membaca dan belajar hal-hal baru yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Rindu di Batas Senja

4 November 2024   03:15 Diperbarui: 4 November 2024   04:01 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustarsi: Canva.com

Ada cinta yang tersimpan di balik sunyi
Terselip di sela-sela doa malam hari
Mengalir tenang, mengisi ruang kosong
Seperti angin yang lembut menyentuh ombak di ujung

Kau adalah senandung yang tak pernah usai
Terukir di langit, di batas cakrawala yang memudar
Serupa hujan jatuh dalam rinai,
Meninggalkan jejak di tanah yang gersang menanti sabar

Cinta ini adalah musim yang tak terganti
Datang tanpa diminta, hadir tanpa suara
Menjadi perca harapan di tengah gulita,
Mendekap hati yang rapuh, namun tak ingin lepas jua

Jika malam adalah belahan hati yang kelam
Maka kau adalah bintang yang bersinar pelan
Tak pernah meninggi, tak pula merendah
Namun selalu ada, memeluk dari jauh, menenangkan resah

Begitulah cinta, tak selalu terlihat oleh mata
Namun ia hidup dalam tiap helaan rasa
Menghidupi sunyi, menerangi gelap
Menjadi bisikan lembut di balik hati yang enggan lenyap

KamBer, 04/11/2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun