Mohon tunggu...
suharni
suharni Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Negerikaton

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Tanpa Syarat

3 Juni 2022   16:00 Diperbarui: 3 Juni 2022   16:10 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Mencintai Tanpa Syarat

Oleh Suharni, S.Pd

Rasa cinta adalah pemberian dari Sang Maha Kuasa. Berbicara tentang cinta, selalu beraneka cerita dan rasa. Ada sedih, ada senang, ada suka dan ada duka, ada tangis dan ada tawa. Tak ada habisnya. Pada umumnya cinta adalah hubungan saling memberi dan saling menerima. Memberi rasa cinta dan perhatian , begitu pula sebaliknya sebaliknya, ngin mencinta dan juga ingin dicinta.

Namun, ada satu cinta yang tak menuntut untuk berbalas.  Cinta tanpa syarat. Benarkah ada?

Sebagai contoh nyata, adalah cinta orang tua, terutama seorang Ibu kepada anak-anaknya. Walau tak menafikan cinta seorang Ayah. Seorang Ibu, dengan kekuatan cintanya, akan rela melakukan apa saja demi anak-anaknya. Ibarat pepatah "kasih Ibu tiada bertepi, kasih Ayah sepanjang jalan".  Tak pernah ada batasnya.

Rasa cinta orang tua merupakan angerah dari Sang Maha Kuasa, tumbuh secara alamiah, sesuai kodrat manusia. Begitu besar dan tulus  cinta yang dirasakan orang tua terhadap buah hatinya. Cinta yang  menerima apa adanya, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh sang buah hati.

Cinta tanpa syarat tidak melulu  hanya hubungan orang tua dengan anaknya, cinta tanpa syarat yang mesti dibangun adalah cinta pada pasangan. Cinta yang tak menuntut harus sempurna. Saling menerima kelebihan dan kekurangan yang dimiliki pasangannya. Menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna akan memudahkan seseorang untuk dapat menumbuhkan rasa cinta yang tulus.

Dikutip dari artikel hellosehat.com  yang ditulis oleh Adelia Marista Safitri, beliau mengutip dari Verrywell, bahwa cinta tanpa syarat berarti menerima apa adanya dan rela membahagiakan orang lain tanpa mengharapkan balasan. Maksudnya Anda tidak pamrih dan tidak mempedulikan keuntungan yang akan didapatkan. Yang penting adalah semakin Anda menerima pasangan apa adanya, maka semakin bahagia yang Anda rasakan.

Sebuah pengalaman yang pernah saya rasakan, cinta tanpa syarat yang diberikan oleh suami. Dia adalah orang begitu tulus mencintai. Dan menerima segala yang ada pada diri saya baik kelebihan maupun kekurangan. Selalu mendukung hal baik yang ingin saya lakukan dan tak pernah mengungkit kesalahan yang pernah saya lakukan.

Perasaan  dicintai dengan  tulus akan menambahkan rasa cinta dan penghormatan pada pasangan. Merasakan bahwa diri amat berharga disisi pasangan. Hal ini akan mendatangkan bahagia apapun keadaan yang dialami. Walau pasangan telah tiada, rasa cinta kepada pasangan akan tetap bertahta di hati.

Beberapa kunci untuk merealsasikan cinta tanpa syarat, yang saya rangkum dari beberapa sumber adlah :

  • Mencintai tak memerlukan alasan. Mencintai seseorang dengan tulus, baik cinta pada anak, pada orang tua, ataupun pada pasangan tak dbutuhkan alasan, mengapa kita mencintainya. Mencintai disertai alasan, maka rasa cinta akan hilang ketika alasan itu tiada ata hilang.Contoh, ketika seseorang mencintai pasangan karena wajahnya, sesungguhnya wajah akan berubah tua dan keriput. Kecantikan tiada yang abadi.
  • Menyadari bahwa tidak ada yang sempurna. Kesadaran bahwa tidak ada manusia  yang sempurna akan mendatangkan cinta yang tulus, cinta yang tak bersyarat. Bahkan diri kita, sungguh tak sempurna. Kesadaran seperti ini akan mendatangkan penerimaan yang tulus. Rela menerima segala apa yang ada pada pasangannya.
  • Komunikasi. Adanya komunikasi yang jujur antara dua orang yang saling menyayangi, saling menjaga kepercayaan akan menambah rasa cinta yang tak memerlukan syarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun