Â
Pernah dengar nama satu ini? ya, mungkin bagi sebagian masyarakat masih belum mengenal dengan lembaga yang satu ini. Jamkeswatch adalah lembaga pengawas jaminan kesehatan nasional sosial yang di bentuk oleh KSPI sebagai fungsi kontrol pelaksanaan JKN & BPJS kesehatan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan jaminan kesehatan di negeri ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan.Selain mengkritisi kebijakan, Jamkeswatch juga melakukan advokasi terhadap masyarakat yang kesulitan memiliki akses terhadap jaminan kesehatan. Semua kerja-kerja itu dilakukan oleh para relawan, dalam arti yang sebenar-benarnya.
Mereka bekerja karena kecintaannya terhadap kemanusiaan.Sering, ketika tengah malam, ada telepon berdering, ternyata dari masyarakat yang meminta bantuan karena kesulitan mengaskes layanan kesehatan di rumah sakit. Sebagai bentuk tanggungjawab, relawan Jamkeswatch bergegas untuk memberikan pertolongan. Mayoritas relawan jamkeswatch berprofesi sebagai pekerja/buruh. Dengan melakukan kerja-kerja sosial di tengah-tengah masyarakat, membuat relawan Jamkeswatch memiliki banyak pengalaman. Ini juga menunjukkan bahwa gerakan serikat pekerja tidak hanya berkutat pada isu perburuhan.
Sementara permasalahan yang sering di hadapi oleh peserta BPJS kesehatan adalah banyaknya rumah sakit yang berkilah dengan mengatakan "Kamar yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan penuh (habis)", secara tidak langsung Peserta BPJS kesehatan (pasien) digiring untuk naik kelas, sehingga Tanggungan BPJS menjadi Hangus. atas hal ini Belum Ada Sangsi khusus bagi rumah sakit yang berlaku curang
Persoalan lain yang di temukan relawan adalah perbedaan Layanan peserta BPJS dengan Pasien Umum, karena ada anggapan kurang mampu,juga pelayanan BPJS Kesehatan, khusus untuk masyarakat miskin penerima bantuan iuran ditanggung APBN, belum memuaskan. Buruknya pelayanan ini bisa dilihat dari sikap rumah sakit yang masih mencari alasan untuk tidak melayani warga miskin peserta penerima bantuan iuran tersebut.
Alasan rumah sakit tidak melayani warga miskin bermacam- macam, dan umumnya beralasan karena kamar pasien sudah penuh. Padahal ketika dicek banyak kamar kosong. Untuk mengatasi hal tersebut, diharapkan pemerintah, BPJS beserta masyarakat bersama-sama melakukan pengawasan terhadap mitra BPJS Kesehatan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H