Mohon tunggu...
Suhari Ete
Suhari Ete Mohon Tunggu... Administrasi - Batam, Kepulauan Riau

Tidak akan ada langkah keseribu jika langkah pertama tidak dilakukan. Maka, melangkah, jangan tunda-tunda lagi..just do it!! Twitter :@suhariete

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ali, Buruh Pabrik

20 Februari 2023   09:12 Diperbarui: 20 Februari 2023   09:13 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali adalah seorang buruh pabrik yang bekerja di pabrik tekstil yang besar di pinggiran kota. Dia adalah salah satu dari ribuan buruh pabrik yang bekerja keras setiap hari untuk menghasilkan pakaian berkualitas untuk dijual di seluruh dunia. Meski kerjanya sangat melelahkan dan gaji yang ia dapatkan tergolong kecil, Ali merasa bersyukur karena memiliki pekerjaan tetap yang memberikan keamanan finansial untuk keluarganya.

Namun, nasib Ali mulai berubah ketika pabrik tempat ia bekerja mengalami penurunan pesanan dari luar negeri. Karena itu, Ali dan rekan-rekannya kerap diminta untuk bekerja lebih lama dan di bawah tekanan yang lebih tinggi, namun tetap dengan gaji yang sama. Seiring waktu, Ali merasa semakin lelah dan terbebani dengan tuntutan tersebut.

Suatu hari, Ali jatuh sakit dan harus absen dari pekerjaannya selama beberapa hari. Karena absennya, gaji Ali dipotong sehingga ia harus berhemat dalam membeli kebutuhan sehari-hari. Saat ia mencoba untuk kembali bekerja, ia disambut dengan surat pemutusan kontrak dari pihak manajemen pabrik. Ali merasa sangat putus asa, karena ia merasa kesulitan mencari pekerjaan lain di masa sulit seperti ini.

Ali berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalahnya. Ia bergabung dengan serikat buruh dan bersama rekan-rekannya, mereka memprotes perlakuan yang mereka anggap tidak adil. Setelah berbagai upaya, akhirnya pihak manajemen memberikan kesempatan bagi para buruh pabrik yang telah di-PHK untuk kembali bekerja, dengan gaji dan jam kerja yang adil.

Ali merasa sangat bersyukur dan senang bisa kembali bekerja di pabrik tersebut. Namun, ia juga menyadari bahwa penting untuk terus berjuang agar hak-hak para buruh tetap terjaga dan diperhatikan. Ia dan rekan-rekannya terus berusaha untuk memperjuangkan kesejahteraan mereka, dan berharap agar nasib buruh pabrik lainnya di Indonesia dapat lebih baik di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun