Setelah kasus pembakaran karangan bunga untuk Pak Ahok-Djarot heboh, di media sosial juga heboh dengan tersebarnya beberapa meme yang mencantumkan nama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal. Meme tersebut berkaitan dengan pembangunan rumah besar yang diduga milik Iqbal, seperti yang tercantum dalam meme yang diunggah oleh akun bernama yona_yuni dituliskan mengenai darimana asalnya uang untuk membangun rumah besar.
Ketika gerakan buruh mulai menguat, ada saja yang dilakukan oleh musuh-musuh buruh untuk melemahkannya. Salah satu caranya adalah dengan menyebarkan berita dusta. Bahwa pemimpin buruh menjadi kaya raya dari iuran buruh.Bahwa iuran serikat buruh - katakanlah FSPMI - mencapai milyaran rupiah, itu adalah benar. Kita tidak membantah. Bukankah ini suatu keberhasilan? Sesuatu yang layak untuk dibanggakan.
Di kala banyak organisasi justru menengadahkan tangan meminta bantuan dari sponsor. Bergerak jika ada yang memodali sehingga pantas jika disebut sebagai pasukan nasi bungkus, kita justru mandiri.
Harusnya semua organisasi meniru kaum buruh dan serikatnya. Bukannya justru berusaha menghancurkan organisasi yang sudah mapan ini.
Tentang iuran tersebut, tentu saja penggunaannya tidak sembarangan. Sebagai pertanggungjawaban, di audit oleh akuntan publik. Selain itu, dipertanggungjawabkan kepada anggota melalui mekanisme Rapat Pimpinan (Rapim) yang diselenggarakan setahun sekali dan Kongres setiap lima tahun sekali.
Dengan mekanisme itu, ketika kemudian Presiden FSPMI yang juga Presiden KSPI di fitnah memiliki rumah mewah karena iuran serikat buruh, tentu kita tahu bahwa itu tidak benar.
Banyak orang lupa, bahwa saat ini Said Iqbal masih tercatat sebagai pekerja di perusahaan multinasional dengan upah yang lumayan. Dia juga anggota Governing Body ILO yang mendapatkan fasilitas setingkat menteri. Istrinya, juga memiliki usaha. Jadi apa yang salah bagi seseorang yang bekerja keras kemudian memiliki rumah mewah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H